Salin Artikel

Cerita SDN 5 Cikidang Bandung Barat Tak Miliki Siswa Baru, Murid Lama Pun Keluar Satu Per Satu

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Satu per satu murid di SD Negeri 5 Cikidang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) memilih pindah sekolah.

Sepinya minat orangtua untuk menyekolahkan anaknya di SD negeri tersebut semakin menjadi. Orangtua murid satu per satu mulai merasa khawatir akan hal tersebut.

Amid (39), satu dari puluhan orangtua murid kelas 3 yang merasa takut anaknya kesepian jika memaksakan tetap menyekolahkan anaknya di SD Negeri 5 Cikidang.

"Anak saya masih sekolah di sini, rencananya mau dipindahkan ke SDN 1 Cikidang. Soalnya di sini enggak ada teman," ujar Amid, Rabu (27/7/2022).

Dinas Pendidikan (Disdik) KBB mencatat, jumlah murid di sekolah tersebut saat ini semakin menipis diiringi dengan pindahnya murid ke sekolah lain.

Jumlah murid keseluruhan sebanyak 41 siswa dengan rincian kelas 3, 4, dan 5, masing-masing hanya diisi 5 siswa. Kemudian kelas 6 diisi 26 siswa, sementara kelas 1 dan 2 tidak ada siswa sama sekali.

"Kalau banyak teman mungkin akan terus di sini. Tapi kan kasihan sama anak, meskipun pelajarannya bagus tapi kalau kondisinya gini kan percuma. Anak juga enggak nyaman sekolahnya," sebut Amid.

Sepinya peminat di sekolah tersebut memengaruhi psikis murid. Menurut Amid, anaknya sering malas sekolah lantaran tak ada teman di kelas.

"Anak juga sering enggak mau sekolah soalnya di kelas enggak ada teman. Jadi kalau ada temannya yang izin, kadang yang lain juga akhirnya izin enggak sekolah," tuturnya.

Niat Amid untuk memindahkan anaknya sudah bulat, ia sudah mengajukan izin untuk memindahkan sekolah anaknya ke sekolah dengan jumlah murid lebih stabil.

Namun sampai saat ini belum diberi izin dengan alasan menunggu hasil rapat dengan pihak lain.

"Jadi sudah sempat minta izin mau mindahin anak. Tapi belum dikasih izin karena katanya nunggu hasil rapat. Takutnya semakin lama muridnya semakin habis, soalnya kan yang kelas 1 dan 2 aja enggak ada murid, tahun depan yang kelas 6 lulus," kata Amid.

Sebelumnya, Heti Suryati, satu di antara guru-guru yang mengajar di SD Negeri 5 Cikidang merasakan langsung sepinya peminat di sekolah tersebut.

Menurut Heti, minimnya minat warga mendaftar ke sekolah tersebut lantaran jauhnya jarak SD Negeri 5 Cikidang dengan permukiman warga.

Munculnya beberapa sekolah swasta seperti pondok pesantren dan lembaga pendidikan swasta berbasis keagamaan juga diduga ikut menjadi sebab sepinya peminat orangtua untuk menyekolahkan anaknya di SDN 5 Cikidang.

Selain itu, penyebab lainnya ada berdiri sekolah dasar negeri yang jaraknya tak terlalu jauh dari pemukiman sehingga orangtua memilih menyekolahkan anaknya di SD tersebut.

"SDN 5 Cikidang berdekatan dengan pesantren dan Madrasah Ibtidaiyah (MI), kalau dulu memang warga Ciputri banyak yang bersekolah ke sini. Tapi sekarang kan di sana sudah berdiri sekolah," kata Heti.

Kendala lainnya, tenaga guru SDN 5 Cikidang hanya tersisa dua orang. Bahkan salah satu guru jarang mengajar karena terganggu kesehatannya.

Untuk mengatasi kekurangan tenaga pendidik terpaksa seorang penjaga sekolah diperbantukan mengajar.

"Di tengah kami kekurangan guru, ibu juga akan memasuki pensiun. Jika di sekolah lain diisi guru PPPK, tetapi di sini enggak ada yang ikut padahal ada kuota 5 orang. Pernah punya tenaga honorer, tapi sudah pindah," paparnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/07/27/165859378/cerita-sdn-5-cikidang-bandung-barat-tak-miliki-siswa-baru-murid-lama-pun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke