Salin Artikel

Pandemi Covid-19, Angka Pengangguran di Kendal Naik Menjadi 40.300 Orang

KENDAL, KOMPAS.com-Angka pengangguran di Kabupaten Kendal Jawa Tengah, 2 tahun terakhir ini mengalami peningkatan.

Dari data Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kendal, angka pengangguran pada tahun 2019 sebanyak 30.800 dan pada  akhir 2021 naik menjadi 40.300 orang.

Menurut Kepala Disperinaker Kendal Cicik Sulastri, naiknya angka pengangguran itu dikarenakan pandemi Covid-19.

Sebab, di masa pandemi, banyak perusahaan yang mengurangi produksinya, sehingga terjadi pengurangan karyawan. 

“Hampir semua daerah merasakan dampak pandemi tersebut,” kata Cicik, Senin (25/07/2022).

Cicik menambahkan, untuk mengurangi angka pengangguran itu, pihaknya menggelar job fair selama dua hari di Stadion Utama Kebondalem Kendal, 25-26 Juli.

Terdapat 31 perusahaan yang mengikuti Job Fair, 26 perusahaan  dari  Kawasan Industri Kendal (KIK) dan 5 perusahaan dari luar daerah Kendal.

Menurut Cicik, pihaknya juga sudah meluncurkan aplikasi Kendal Karier untuk memfasilitasi pencari kerja dengan perusahaan dan melangsungkan job fair mini yang akan ditindaklanjuti menjadi agenda bulanan.

Aplikasi Kendal Karier saat ini sudah diakses 6.500 pencari kerja sedangkan job fair mini diakses 1.050 pencari kerja.

“Ini salah satu bentuk untuk menekan angka pengangguran,” ujar Cicik.

Di samping itu, lanjut dia, pihaknya memprediksi kebutuhan tenaga kerja di KIK hingga 2024 mencapai 20 ribu orang, 11 ribu di antaranya kini sudah terserap di beberapa perusahaan yang ada.

Cicik berharap, dalam kurun waktu dua tahun ke depan, 8.350 tenaga kerja bisa terserap untuk memenuhi program kebutuhan tenaga kerja 2022-2023.

“Kami  juga sudah melakukan MoU dengan kementerian dan beberapa perguruan tinggi untuk mendampingi pelaku usaha unggulan, supaya sektor industri dan UMKM bisa bergerak bersama untuk menyongsong bangkitnya ekonomi Kabupaten Kendal,” jelas Cicik.

Terkait dengan itu, usai membuka job fair, Bupati Kendal Dico M Ganinduto mengatakan, job fair ini supaya bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat Kendal.

Dico juga mendorong penuh transformasi job fair berbasis digitalisasi.

Job fair ke depan, menurut Dico, harus mengikuti perkembangan zaman yang sudah berbasis digitalisasi.

Aplikasi Kendal Karier bakal dimonitor dan dievaluasi agar menjadi satu wadah komplit pencari kerja dan pelaku usaha.

“Kita pastikan, SDM Kendal mampu berdaya saing. Bekerja di perusahaan swasta, tidak hanya jadi buruh tapi bisa jadi pimpinan perusahaan,” jelas Dico.

Dico menjelaskan, saat ini sudah ada 17 ribu tenaga kerja dari Kabupaten Kendal dan sekitarnya yang  terserap di KIK. Ia  berharap, pada tahun ini kembali dibuka lowongan pekerjaan yang bisa diakses pencari kerja, utamanya bagi calon tenaga kerja yang sudah memiliki skill. 

Untuk itu, Dico terus menggencarkan program pelatihan kerja gratis kepada masyarakat Kendal agar tercipta sumber daya manusia yang berkompeten sesuai kebutuhan pelaku usaha. 

"Kita fokus inovasi dan terobosan, memberikan peluang kerja seluas mungkin kepada masyarakat. Kita pastikan SDM Kendal jadi perhatian  sehingga yang dibutuhkan pelaku usaha harus mampu berdaya saing," jelas Dico. 

https://regional.kompas.com/read/2022/07/25/230517178/pandemi-covid-19-angka-pengangguran-di-kendal-naik-menjadi-40300-orang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke