Salin Artikel

Mengenal 2 Jenis Musim di Indonesia, Musim Hujan dan Musim Kemarau

KOMPAS.com - Indonesia adalah negara kepulauan yang terletak di antara 6° LU-11° LS dan 95° BT-141° BT dan membuat termasuk dalam wilayah beriklim tropis.

Negara yang beriklim tropis akan mengalami pergantian musim sebanyak dua kali, begitu juga dengan wilayah Indonesia.

Seperti diketahui, iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu wilayah dalam jangka waktu yang relatif lama.

Sedangkan musim adalah suatu peristiwa yang terjadi di bumi yang berkaitan dengan keadaan iklim dan akan berubah dalam jangka waktu tertentu dalam setahun.

Wilayah Indonesia diketahui memiliki dua jenis musim yaitu musim hujan dan musim kemarau.

1. Musim Hujan

Musim hujan adalah suatu peristiwa di mana terjadi peningkatan curah hujan di suatu wilayah yang kondisinya akan berubah dalam jangka waktu tertentu dalam setahun.

Pada daerah beriklim tropis, biasanya musim hujan terjadi pada bulan Oktober sampai bulan Maret.

Namun terkadang awal dan akhir waktu musim hujan juga mengalami peralihan, seperti lebih panjang atau pendek karena faktor tertentu.

Salah satu penyebab jatuhnya musim hujan adalah berhembusnya Angin Muson Barat.

Angin Muson Barat adalah angin yang berhembus dari Benua Asia ke Benua Australia melewati perairan dan samudra yaitu Laut China Selatan dan Samudra Hindia.

Sementara untuk mengenalinya, beberapa ciri dari musim hujan adalah sebagai berikut:

  • Meningkatnya curah hujan dalam kurun waktu tertentu dengan pola yang tetap.
  • Pada musim hujan, angin juga akan bertiup lebih lebih kencang dengan cuaca sering mendung.
  • Saat cuaca mendung akan ada awan tebal sehingga suhu bisa menjadi lebih panas.
  • Perubahan menuju musim penghujan juga bisa dilihat dari tingkat kesuburan tanah yang meningkat.
  • Saat hujan turun dengan deras sering kali diikuti dengan suara petir.

2. Musim Kemarau

Musim kemarau adalah suatu peristiwa di mana terjadi kekeringan karena penurunan curah hujan di suatu wilayah yang kondisinya akan berubah dalam jangka waktu tertentu dalam setahun.

Pada daerah beriklim tropis, biasanya musim kemarau terjadi pada bulan April sampai bulan September.

Sama seperti musim hujan, terkadang awal dan akhir waktu musim kemarau bisa mengalami peralihan, seperti lebih panjang atau pendek karena faktor tertentu.

Salah satu penyebab jatuhnya musim hujan adalah berhembusnya Angin Muson Timur.

Angin Muson Timur adalah angin yang berhembus dari Benua Australia ke Benua Asia melewati celah- celah sempit dan berbagai gurun seperti Gurun Gibson, Gurun Australia Besar, dan Gurun Victoria.

Untuk mengenalinya, beberapa ciri dari musim kemarau adalah sebagai berikut:

  • Curah hujan lebih rendah dari 60 mm per bulan, bahkan akan semakin jarang hingga tidak turun hujan sama sekali.
  • Sinar matahari akan lebih terik pada siang hari dan tidak ada awan di langit.
  • Suhu udara akan meningkat semakin tinggi dan diikuti dengan kelembaban yang juga tinggi.
  • Musim kemarau yang panjang akan membuat berkurangnya air hingga tanah menjadi retak dan kering.
  • Pohon-pohon pada musim kemarau akan menggugurkan sebagian besar daunnya sebagai bentuk adaptasi.

Di antara kedua musim tersebut juga terdapat istilah musim pancaroba yang sebetulnya adalah masa transisi atau pergantian antara dua musim.

Waktu pancaroba terjadi baik pada peralihan musim kemarau menuju musim penghujan maupun musim penghujan menuju musim kemarau.

Ketika terjadi transisi biasanya akan ditandai dengan kemunculan perubahan cuaca yang yang cenderung tidak menentu, seperti angin yang berhembus sangat kencang dan terkadang diikuti dengan curah hujan yang relatif tinggi.

Sumber:
pusdik.kkp.go.id
gramedia.com
bobo.grid.id
sembirkadipaten.kec-prembun.kebumenkab.go.id

https://regional.kompas.com/read/2022/07/23/154321578/mengenal-2-jenis-musim-di-indonesia-musim-hujan-dan-musim-kemarau

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke