Salin Artikel

Nelayan di Pulau Buru Terombang-ambing di Laut karena Perahu Mati Mesin

Nelayan bernama Ahmad Siompo(48) ini terombang-ambing lantaran perahu miliknya mengalami kerusakan mesin saat sedang melaut di perairan Waplau, Pulau Buru.

Proses evakuasi korban dilakukan oleh tim SAR di tengah kondisi gelombang tinggi yang terjadi di perairan tersebut.

Direktur Polairud Polda Maluku, Kombes Pol Harun Rosyid mengatakan korban awalnya pergi melaut sekitar pukul 05.00 WIT.

Namun setelah tiga jam berlalu, korban menghubungi saudaranya untuk meminta bantuan karena mesin di perahunya mengalami kerusakan dan terlepas.

"Mesin di perahu korban rusak, propeller mesinnya jatuh sehingga korban terombang-ambing dan meminta bantuan keluarganya," kata Harun kepada wartawan, Jumat malam.

Harun mengungkapkan insiden itu kemudian dilaporkan pihak keluarga kepada tim SAR.

Selanjutnya tim SAR gabungan dari Polairud Polres Pulau Buru dan personel pos SAR Namlea langsung bergerak ke lokasi pencarian pada pukul 09.00 WIT.


"Tim SAR awalnya melakukan pencarian di perairan Desa Ubung," ujarnya.

Namun karena korban tidak ditemukan pencarian di perluas hingga ke peraiaran Waplau. Setelah mencari selama 5 jam korban akhirnya ditemukan.

"Pukul 14.00 WIT tim SAR gabungan berhasil menemukan korban di perairan Waplau. Selanjutnya mengevakuasi korban dan dibawa kepada keluarga," terangnya.

Untuk diketahui wilayah perairan Pulau Buru sedang diterpa cuaca buruk dan gelombang tinggi.

Sesuai data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Meterologi Maritim Ambon gelombang tinggi di perairan Buru mencapai 4 meter. 

https://regional.kompas.com/read/2022/07/22/202830578/nelayan-di-pulau-buru-terombang-ambing-di-laut-karena-perahu-mati-mesin

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke