Salin Artikel

Sadisnya Dedi Aniaya Balita Anak Pacarnya, Dipukul, Ditendang hingga Patah Kaki, lalu Ditelantarkan di Jalan

N adalah anak kandung Novi yang ditemukan terlantar di Jalan Bedugul, Desa Sidakarya, Kecamatan Denpasar Selatan, Denpasar, Bali, pada Selasa (19/7/2022).

Saat ditemukan, kondisi N babak belur dengan luka lecet, memar, dan lebam di sekujur tubuhnya. Selain itu, ia juga meringis kesakitan karena kakinya patah.

Dari hasil pemeriksaan, N dianiaya oleh Dedi yang tak lain kekasih ibu kandungnya. Dedi dan Novi yang sembunyi di kamar kos langsung diciduk oleh anggota polisi.

Dipukul hingga tenggelamkan kepala ke ember

Dedi mengakui perbuatannya menganiaya N. Ia mengaku kesal karena korban tak mau tidur dan tak menjawab sata ditanya.

Pria asal Kupang, Nusa Tenggara Timur tersebut memukul perut N dengan tangan kosong lalu mencubitnya.

Ia juga memaksa korban push up dan lari hingga lemas dan terjatuh. Tak hanya itu. Ia juga menarik kaki N dan memaksanya menekuk supaya bisa dilipat ke belakang kepala.

Tindakan tersebut menyebabkan paha kaki N patah.

Tak berhenti di sana. Dedi juga menenggelamkan kepala korban ke dalam ember berisi air sebanyak empat kali.

Pelaku juga mengaku menganiaya korban sekitar 6 kali dengan cara menjambak rambut, memukul pakai sisir, menampar wajah, dan menendang pinggul korban.

Nyoman becerita hubungan suami istri antara dirinya dengan ibu kandung N baru terikat adat sehingga belum ada akta pernikahan.

Mereka kemudian memiliki anak N yang lahir pada September 2018. Namun sejeka N lahir, ibu kandungnya kabur dan memutuskan komunikasi baik dengan Nyoman serta anaknya.

Nyoman pun membesarkan N seorang diri. Tiga tahun berselang yakni sekitar tahun 2021, Novi tiba-tiba datang dan mengambil N.

Saat itu Novi berdalih akan mengajak N jalan-jalan dan berbelanja. Sejak saat Nyoman tak mengetahui nasib anak perempuannya.

Menurut Nyoman, ia pernah berusaha mencari keberadaan putrinya hingga ke rumah orangtua Novi di wilayah Ketapang, Kabupaten Banyuwangi. Namun hasilnya nihil.

"Sudah putus kontak (dengan DNM), sudah setahun lebih, udah nggak pernah berhubungan, ditelepon nggak bisa ketemu, nggak pernah," katanya.

Nyoman mengaku, sempat merasa terkejut bercampur sedih saat melihat potret putrinya itu di media sosial Facebook dan disebut anak ditelantarkan.

"Lihat di FB anak telantar gitu. Kayak mirip anak saya gitu terus saya datang ke sini (RS Wangaya)," kata dia.

Menurut cerita N, ujar Nyoman, sebelum ditelantarkan di pinggir jalan, dia sempat dipukul dan ditendang oleh pelaku di rumah kos yang mereka tempati.

Setelah menganiaya korban, terduga pelaku dan ibu kandung korban kemudian membawa bocah malang itu ke tukang pijat karena mengalami patah tulang pada paha bagian kanan.

Mirisnya, mereka meninggalkan korban sendirian di pinggir jalan dalam kondisi masih kesakitan dan di saat hari masih gelap.

"Dianiaya dulu, terus diajak ke tukang pijat lalu ditinggal sampai pagi.Tidur sendiri dia (N) di sana," katanya.

"Waktu itu tetangga kos lebih banyak mengeluh karena setiap malam ada tangisan anak kecil. Karena saya tidak tinggal di sana, saya tidak tahu persis, hanya laporan dari tetangga kos," kata dia di rumahnya, Kamis (21/7/2022).

Suarya mengaku pernah meminta Dedi untuk pindah karena kerap mendapat keluhan. Namun Dedi mengaku istrinya yang menangis karena depresi.

Ia juga berjanji akan menenangkan istrinya.

"Setiap istrinya menangis teriak-teriak dalam kamar, dia bilang istrinya depresi. Waktu itu saya saya suruh pindah karena tetangga terganggu," kata dia.

Menurut Suarya, Dedi dan Novi tinggal bersama N dan kakak korban yang duduk di kelas 4 SD. Mereka tinggal di kos tersebut sejak setahun terakhir.

"Dia (pelaku) bayar uang kos ga pernah nunggak. Kalau saya ke sana dia hormat, kalem," katanya.

Saat kasus penemuan bocah heboh, istrinya langsung memberitahu jika korban adalah anak yang tinggal di kos mereka.

Sebagai pemilik kos, Suarya pun berinisiatif melapor ke aparat dan menemui pelaku di kamar kosnya pada Rabu (20/7/2022).

"Anak yang disiksa nike (ini) jarang ke luar, yang tau istri tyang (saya) karena sering membanten di sana (di rumah kos). Kemarin nike (ini) karena tyang pemilik kos berinisiatif untuk nyari orang (pelaku) itu," katanya.

Suarya mengatakan, saat diinterogasi polisi, YPMP mengakui semua perbuatannya dan tidak berusaha melawan.

Saat ini Novi dan pacarnya sudah ditetapkan sebagai tersangka setelah penyidik melaksanakan gelar pekara pada Kamis (21/7/2022).

Mereka juga langsung ditahan di Polrestas Denpasar. Hal tersebut disampaikan Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polresta Denpasar Iptu I Ketut Sukadi.

"Penahanan terhadap tersangka YPMP, dan DNM dalam kasus tindak pidana kekerasan terhadap anak dan atau penelantaran anak," kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis petang.

Sukadi mengatakan, kedua tersangka itu dijerat dengan Pasal 76C Jo pasal 80 dan Pasal 76B Jo Pasal 77B Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

Ia bercerita awalnya pelaku Dedi membangunkan korban untuk buang air kecil dan makan pada pukul 00.30 WITA.

Namun, korban tak menuruti perintah tersebut. Tersangka lalu marah dan menganiaya korban.

"Tersangka marah dan melakukan kekerasan dengan cara menampar pipi kanan dan kiri dengan tangan kanan terbuka," kata Sukadi.

Ia menambahkan, tindakan sadis tersangka kembali berlanjut dengan merendam korban ke dalam ember. Lalu, pelaku membanting korban ke kasur dan menyuruhnya lari di dalam kamar sambil didorong.

Tersangka juga menyuruh korban push up dan melakukan kuda-kuda ala pesilat hingga menjambak rambut korban. Pelaku juga menganiaya korban hingga paha kanannya patah.

"Tersangka DNM membiarkan tersangka YPMP melakukan kekerasan tersebut dan hanya menonton," kata dia.

Sekitar pukul 05.00 Wita, kedua tersangka membawa korban ke Jalan Bedugul, lalu menelantarkannya di pinggir jalan. Hingga pukul 07.15 Wita, warga menemukan korban dalam kondisi merintih kesakitan.

Sukadi mengatakan, bocah perempuan tersebut masih menjalani perawatan medis di RSUD Wangaya, Denpasar, baik secara fisik maupun psikis.

"Pemeriksaan dan konseling psikologi kepada korban mengingat korban trauma," kata dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Yohanes Valdi Seriang Ginta | Editor : Priska Sari Pratiwi, Dheri Agriesta), Tribunnews.com

https://regional.kompas.com/read/2022/07/22/121200678/sadisnya-dedi-aniaya-balita-anak-pacarnya-dipukul-ditendang-hingga-patah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke