Salin Artikel

Kronologi Bocah Terbakar akibat Jajanan Ciki Kebul di Ponorogo, Korban Derita Luka Bakar 30 Persen

KOMPAS.com - Anak berusia 5 tahun di Ponorogo, Jawa Timur, terbakar akibat jajanan es ciki kebul atau ice smoke yang dibelinya.

Akibat kejadian tersebut, bocah bernama Ahsan itu mengalami luka bakar di tubuhnya dan harus dirawat di RSU Muslimat Ponorogo.

Foto korban saat mendapat perawatan medis pun beredar dan mengundang simpati para netizen di media sosial. Wajah, leher, dan tangan Ahsan tampak dibalut perban.

Berikut ini kronologi tubuh bocah terbakar akibat es ciki kebul atau ice smoke yang dibelinya.

Jajan saat menonton reog bersama sang ayah

Ahsan, yang tinggal di Desa Bajang, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, pergi bersama ayahnya, Sutrisno, untuk menonton pertunjukan reog di Desa Ngasinan, Kecamatan Jetis, Selasa (12/7/2022).

Setibanya di lokasi pertunjukan, Ahsan melihat penjual jajanan es ciki kebul, makanan ringan sejenis ciki yang diberi nitrogen cair agar dingin dan mengeluarkan asap.

Melihat jajanan unik itu, Ahsan pun meminta ayahnya untuk membelikan ciki yang dijual dengan harga Rp 20.000 tersebut.

"Langsung saya belikan. Setelah jajannya dipegang anak saya, jajannya keluar api, langsung bakar anak saya," kata Sutrisno, dikutip dari TribunJatim.com.

Peristiwa terjadi sangat cepat

Sutrisno tak mengetahui sumber api yang membakar sebagian tubuh anaknya itu. Dia mengatakan, peristiwa terjadi sangat cepat dan saat itu ia sedang tidak melihat ke arah Ahsan.

Terkejut melihat Ahsan dilahap api, Sutrisno yang panik pun mencoba memadamkannya dengan menggunakan tangan kosong. Dia pun melepas baju sang anak kemudian segera melarikannya ke Puskesmas terdekat.

"Tetapi puskesmas tidak sanggup. Alasannya obatnya kosong, suruh bawa ke rumah sakit. Ya saya larikan ke Muslimat (RSU Muslimat)," ujar Sutrisno.

Ahsan alami luka bakar 30 persen

Sesampainya di RSU Muslimat, Ahsan yang menangis kesakitan segera dibawa ke UGD untuk mendapatkan penanganan dari dokter.

Kabid Pelayanan Medis RSU Muslimat, dr Siti Nur Rohmah mengatakan, korban tiba di rumah sakit dalam kondisi sadar.

Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, Ahsan menderita luka bakar 30 persen. Kondisinya pun kini berangsur pulih, meski sempat sulit makan karena bagian mulutnya pun terbakar saat tragedi di pertunjukan reog itu terjadi.

"Diagnosis dari UGD kombosio grade dua 30 persen atau luka bakar persentase kurang lebih 30 persen," jelasnya.

"Kondisi pasien stabil, sudah mulai makan dan minum, walaupun sedikit-sedikit," imbuh Siti.

Kemungkinan operasi

Siti mengungkapkan, Ahsan mendapatkan perawatan berupa pemberian salep dan antinyeri atau antibiotik, untuk mencegah terjadinya infeksi.

Pihak rumah sakit pun kini masih berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah terkait tindakan operasi yang mungkin dijalani Ahsan.

Penjelasan polisi

Dilansir dari regional.kompas.com, Polres Ponorogo telah memanggil R sebagai pemilik usaha ciki kebul atau ice smoke yang membakar tubuh Ahsan.

Kepala Unit Pidana Umum Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Ponorogo, Ipda Guling Sunaka mengatakan, jajanan hits itu memang menggunakan nitrogen agar mengepulkan asap.

Sunaka menuturkan, R yang merupakan warga Desa Ngadirojo, Kecamatan Sooko, mengaku telah menjalani bisnisnya itu selama 8 tahun.

“Nitrogen yang digunakan untuk berjualan R merupakan nitrogen murni yang didapatkan dari pabrik di Gresik,” ucap Sunaka.

Terkait peristiwa yang menimpa Ahsan, Sunaka berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mencari penjelasan mengenai nitrogen yang terdapat dalam jajanan yang dibeli korban.

"Kita melakukan koordinasi terkait bahan kimia tersebut, dan mendapatkan informasi bahwa nitrogen tidak bisa terbakar apabila dekat api. Hanya saja, nitrogen itu jenisnya liquid yang tingkat kedinginannya sangat tinggi. Apabila mengenai mulut dan kulit, bisa menimbulkan luka bakar,” jelasnya.

Hingga saat ini, menurut Sunaka, belum ada warga yang bersedia menjadi saksi atas peristiwa tersebut. Namun, berdasarkan pengakuan R, jajanan itu membakar tubuh Ahsan setelah ditusuk dengan lidi.

“Kalau keterangan dari pemilik, setelah makanan diberikan kepada anak itu. Ada semacam lidi yang ditusukkan kepada makanan tersebut sehingga menimbulkan percikan entah itu api atau nitrogen yang mengenai kulit dari anak tersebut,” ujarnya.

Pemilik usaha dan keluarga Ahsan berdamai

Sunaka menyampaikan bahwa pihak R sebagai pemilik usaha ciki kebul dan keluarga Ahsan telah menyelesaikan persoalan ini secara kekeluargaan.

R pun akan menanggung seluruh biaya perawatan Ahsan selama di RSU Muslimat, Ponorogo, Jawa Timur.

https://regional.kompas.com/read/2022/07/15/105444378/kronologi-bocah-terbakar-akibat-jajanan-ciki-kebul-di-ponorogo-korban

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke