Salin Artikel

Diduga Depresi akibat Ditinggal Cerai, Pria Asal Bima Bunuh Diri di Kebun Jagung

Korban diduga tewas setelah menenggak racun pembasmi gulma akibat depresi ditinggal cerai istrinya.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara, polisi menemukan sebuah botol pestisida merek Lindomin yang sudah berkurang isinya.

Polisi juga menemukan busa air liur yang sudah mengering di sekitar bantal dan kolong pondok tempat tidur korban.

"Dari hasil olah TKP itu, kami menduga korban tewas karena menegak racun pembasmi rumput," kata Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor (Polres) Bima Iptu Adib Widayaka dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (14/7/2022).

Adib Widayaka menjelaskan, korban pertama kali ditemukan oleh AY (47), warga sekitar yang hendak pergi ke lahan jagung miliknya di lokasi yang sama.

Saat melewati kebun milik korban, AY melihat seekor sapi tengah memakan tanaman. AY lantas masuk untuk mengusir binatang tersebut.

Sewaktu berada di dalam kebun, AY melihat seseorang yang tampak tertidur pulas di pondok. Penasaran, AY kemudian mendekat dan melihat orang yang dikiranya tidur adalah korban.

"Setelah diperhatikan dengan teliti dan menekan nadinya, AY baru sadar bahwa korban telah meninggal dunia," ujar Adib.

Mendapati hal itu, AY langsung menghubungi keluarga korban via telepon seluler. Tak berselang lama, keluarga bersama polisi dan warga tiba di lokasi kejadian.

Jenazah UM kemudian dievakuasi ke rumahnya, Desa Boro, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima.

"Waktu kami mengecek apakah sekitar area kebun ada semprotan pembasmi rumput baru ternyata tidak ada, sehingga kami simpulkan bahwa pestisida Lindomin itulah yang diminum oleh korban," jelas Adib.

Dugaan itu diperkuat hasil pengecekan tubuh korban tenaga medis dari Puskesmas Sanggar, yang mana tidak ditemukan adanya luka memar atau tanda-tanda penganiayaan.

Keluarga sudah menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan otopsi.

Adib menjelaskan, polisi belum bisa memastikan motif korban nekat bunuh diri. Berdasarkan keterangan warga sekitar, korban mengalami depresi setelah ditinggal cerai istrinya empat tahun lalu.

Sejak ditinggal cerai, korban sering merenung dan menyendiri. Bahkan, korban pernah tidur di gua di Dusun Loka, Desa Boro, Kecamatan Sanggar.

"Semua pihak keluarga dan ahli waris tidak akan menuntut secara hukum, dan telah dibuatkan surat pernyataan yang disaksikan pemuka adat dan tokoh masyarakat," ungkap Adib.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

https://regional.kompas.com/read/2022/07/14/150114178/diduga-depresi-akibat-ditinggal-cerai-pria-asal-bima-bunuh-diri-di-kebun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke