Salin Artikel

Kronologi Mobil Dinas Satpol PP Terjun ke Jurang Sedalam 66 Meter karena Rem Blong

KOMPAS.com - Mobil truk dinas Satpol PP Kabupaten Puncak Jaya mengalami kecelakaan di Kampung Tukwi, Distrik Gurage, Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua, selasa (5/7/2022).

Dalam peristiwa tersebut, mobil truk dinas Satpol PP Kabupaten Puncak Jaya yang dikendarai Mundi Weya terjun ke jurang sedalam 66 meter.

Kronologi truk dinas Satpol PP Kabupaten Puncak Jaya alami kecelakaan

Dikutip dari tribunjabar.id, peristiwa bermula saat Yosena Wanimbo meminta tolong kepada Mundi untuk mengantar sejumlah warga yang akan membayar denda adat di Distrik Waegi.

Saat hendak melewati turunan tanjakan Sanoba Distrik Gurage, pengemudi gagal menghentikan laju kendaraan karena truk yang dikendarainya mengalami rem blong.

Truk yang mengangkut warga itu pun terguling hingga ke bawah jurang yang berada di Kampung Tukwi, Distrik Gurage.

6 orang tewas dan 29 orang lainnya luka-luka

Akibat kecelakaan tersebut, enam orang meninggal dunia, sedangkan 29 orang lainnya mengalami luka-luka.

Para korban kecelakaan mobil dinas Satpol PP Kabupaten Puncak Jaya itu pun telah dievakuasi ke RSUD Mulia Kabupaten Puncak Jaya untuk mendapatkan penanganan medis.

Adapun korban meninggal dunia telah berhasil diketahui identitasnya, yakni Nemiles Wonda, Paulus Wonda, Yonira Morib, Dania Wakur, Nitabela Wakur, dan Lekison Wonda.

Klarifikasi pihak kepolisian

Ditanya tentang kecelakaan yang dialami mobil dinas Satpol PP Kabupaten Puncak Jaya itu, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal SH membenarkan adanya peristiwa tersebut.

Ahmad mengatakan, pihak kepolisian saat ini sedang melakukan pemeriksaan, termasuk dengan menanyakan kepada sejumlah saksi kecelakaan.

"Petugas dari Polres Puncak Jaya sedang mengusut peristiwa itu. Saat ini masih mengumpulkan keterangan dari para saksi," ujar Ahmad.

Ia menjelaskan, Mundi merasa dalam keadaan sadar saat kecelakaan terjadi, namun kakinya terjepit bagian kendaraan.

Sementara itu, rekannya, Yosena Wanimbo yang duduk di kursi depan truk menemani sopir, juga masih dalam keadaan sadar.

Penyebab Kendaraan mengalami rem blong

Dikutip dari regional.kompas.com, menurut Dosen Departmen Teknik Mesin dan Industri Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr Jayan Sentanuhudy, ada dua faktor penyebab rem kendaraan blong.

Penyebab pertama, kualitas minyak rem buruk atau adanya kebocoran minyak yang menyebabkan berkurangnya atau hilangnya tekanan hidrolis.

"Contoh kualitas minyak rem buruk karena minyak rem tidak memiliki ketahanan kompresibilitas yang baik," kata Jayan.

Penyebab kedua yakni over heat atau peningkatan suhu yang mengakibatkan kampas rem kehilangan friksi atau gesekan.

Jayan menjelaskan, penyebab over heat antara lain pengereman secara berkelanjutan dan terlalu lama, ditambah dengan beban kendaraan yang berat.

Cara mencegah rem blong

Jangan menjelaskan, ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya rem blong, termasuk dengan menggunakan minyak rem sesuai rekomendasi pabrik.

"Maintenance secara berkala (part-part bodi ganti secara berkala), beban maksimal sesuai rekomendasi pabrikan," terangnya.

Selain itu, pemilik kendaraan dianjurkan menggunakan engine brake untuk membantu pengereman berkelanjutan.

"Terakhir ya mengemudinya pelan-pelan saja," imbuhnya.

Apa yang harus dilakukan jika rem blong saat berkendara?

Jayan menuturkan, pengemudi akan kesulitan jika kendaraan yang dikendarainya ternyata mengalami rem blong. Namun, memaksa engine brake patut dicoba bila masih memungkinkan.

Akan tetapi, teknik engine brake tidak akan efektif jika yang mengalami rem blong adalah truk tronton dengan muatan berat.

"Menabrakkan kendaraan ke pembatas atau parit, itu paling safe (aman). Engine brake sifanya hanya membantu. Menggunakan rem tangan juga akan sulit," pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/07/08/103154078/kronologi-mobil-dinas-satpol-pp-terjun-ke-jurang-sedalam-66-meter-karena

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke