Salin Artikel

Jokowi Pesan Sapi Kurban Jenis Simental dari Bangka, Beratnya 937 Kg

Sapi seberat 937 kilogram itu dijaga ketat, tak sembarang orang bisa mendekatinya.

"Maklum pak, saat ini lagi ada penyakit mulut dan kuku (PMK), jadi harus jaga-jaga. Apalagi ini sudah dibeli Pak Presiden, kami harus hati-hati," kata Pengelola Usaha Sapi Mas'ud bernama Ahmad kepada Kompas.com, Selasa (5/7/2022).

Ahmad menuturkan, informasi pembelian sapi untuk presiden pertama kali diketahui dari pesan seluler petugas yang menyebutkan dari Istana Negara.

Kemudian Ahmad diminta mempersiapkan sapi yang pengadaannya dilakukan secara lelang terbatas.

"Jadi ikut lelang dan ada juga sapi yang lain, sampai akhirnya sapi kami yang terpilih," ujar Ahmad.

Harga yang diajukan untuk sapi tersebut senilai Rp 100 juta. Lalu dilakukan penawaran hingga disepakati harganya Rp 95 juta.

"Kami bersyukur dan bangga karena tak disangka bisa menyediakan sapi kurban untuk Presiden Jokowi," ujar Ahmad.

Selanjutnya sapi tersebut akan dibawa ke Toboali, Bangka Selatan untuk disembelih sebagai hewan kurban.

Sembari menunggu hari pelaksanaan, Ahmad merawat langsung sapi jumbo tersebut.

Menurut Ahmad, sapi yang telah berumur lima tahun itu merupakan sapi kesayangan. Sehari-hari diberi pakan alami berupa rumput. Hanya sesekali diberi konsentrat berbahan ubi.

Setelah dinyatakan sehat oleh petugas kesehatan, sapi kurban Jokowi selalu dijaga kebersihannya.

Bahkan Ahmad selaku peternak, senantiasa mandi terlebih dahulu sebelum memberi pakan sapi-sapinya.

"Sehari-hari saya kan jualan sapi potong di pasar. Kalau dari luar masuk kandang, saya mandi dulu," ujar Ahmad.

Hingga saat ini kata Ahmad, belum ada sapi miliknya yang terjangkit PMK. Selain menjaga kebersihan kandang, jarak masing-masing sapi juga dibatasi.

https://regional.kompas.com/read/2022/07/05/112333478/jokowi-pesan-sapi-kurban-jenis-simental-dari-bangka-beratnya-937-kg

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke