Salin Artikel

Profil Provinsi Papua Selatan

KOMPAS.com - Provinsi Papua Selatan adalah sebuah daerah otonomi baru (DOB) di Pulau Papua, Indonesia.

Ibu kota Provinsi Papua Selatan adalah Merauke di Kabupaten Merauke.

Provinsi Papua Selatan adalah salah satu daerah hasil pemekaran dari Provinsi Papua yang diresmikan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) setelah mengesahkan tiga rancangan undang-undang (RUU) pembentukan tiga provinsi Daerah Otonomi Baru (DOB) di Papua pada Kamis 30 Juni 2022.

Provinsi Papua Selatan meliputi wilayah administrasi Kabupaten Merauke, Kabupaten Mappi, Kabupaten Asmat, serta Kabupaten Boven Digoel.

Luas wilayah Provinsi Papua Selatan adalah 131.493 kilometer persegi.

Batas wilayah Provinsi Papua Selatan adalah:

  • Utara: Kabupaten Nduga, Yahukimo, dan Kabupaten Pegunungan Bintang
  • Timur: Negara Papua Nugini
  • Selatan: Laut Arafura
  • Barat: Kabupaten Mimika dan Laut Aru

Suku di Provinsi Papua Selatan

Provinsi Papua Selatan mencakup wilayah adat Anim Ha yang merujuk pada Suku Marind.

Dilansir dari laman penghubung.papua.go.id, suku terbesar yang mendiami wilayah Papua Selatan adalah Marind Anim yang terdiri dari tujuh marga besar yaitu:

  1. Gebze
  2. Kaize
  3. Samkakai
  4. Ndiken
  5. Mahuze
  6. Balagaize
  7. Basik-basik

Suku Marind Anim bermukim di selatan dari bagian bawah Sungai Digul, sebelah timur Pulau Yos Sudarso, dan bagian barat Sungai Maro (area kecil melewati Maro di bagian bawah, termasuk Merauke).

Suku Marind atau Malind memiliki kepercayaan terhadap dema, yaitu roh yang dipercaya bisa menjelma sebagai apa pun di alam ini, baik manusia, binatang, tumbuhan, atau batu.

Masyarakat Marind Anim masih mempertahankan pola kehidupan berburu, meramu, dan bercocok tanam.

Masyarakat Marind Anim sangat terkenal dengan makanan khas yang berasal dari olahan sagu yang juga menjadi sumber makanan pokok.

Tanaman Sagu sangat menunjang kehidupan orang marind, sehingga mereka menganggap sagu sebagai ‘raja’ yang harus dihormati dan dipelihara.

Itulah sebabnya sagu kerap digunakan dalam ritual peradilan adat, musyawarah dan perkawinan.

Masyarakat Marind Anim terkenal pandai meracik makanan khas yang berasal dari olahan sagu.

Mereka juga memanfaatkan pohon sagu untuk membuat perahu dan bahan bangunan rumah.

Suku lainnya yang berada di wilayah Anim Ha adalah Suku Asmat yang dikenal dengan hasil ukiran kayu yang unik.

Masyarakat Asmat terbagi dua, yaitu mereka yang tinggal di pesisir pantai dan mereka yang tinggal di bagian pedalaman. Kedua populasi ini saling berbeda satu sama lain dalam hal cara hidup, struktur sosial dan ritual.

Suku Asmat yang bermukim di pesisir pantai juga terbagi ke dalam dua kelompok, yaitu Suku Bisman yang berada di antara Sungai Sinesty dan Sungai Nin, serta Suku Simai.

Selain suku Marind Anim dan Suku Asmat, masih ada suku-suku kecil lain yang menghuni wilayah Provinsi Papua Selatan.

Rumah adat Provinsi Papua Selatan

Masyarakat Marind Anim tinggal dalam kampung-kampung yang biasanya memiliki paling tidak sebuah rumah bujang yang mereka sebut gotad yang ditinggali kaum lelaki sejak remaja.

Sementara itu di sekitar gotad berdiri rumah-rumah keluarga (oram aha) atau rumah kaum wanita yang lebih kecil ukurannya.

Sumber:
penghubung.papua.go.id
nasional.kompas.com
bobo.grid.id

https://regional.kompas.com/read/2022/07/02/165936178/profil-provinsi-papua-selatan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke