"Saat ini terduga pelaku sudah dipecat," jelas Fajar saat dikonfirmasi, Jumat (24/6/2022).
Dia menjelaskan, terduga berinisial HLK berpangkat golongan II/C bekerja sebagai bendahara pengeluaran pembantu (BPP) sebelum akhirnya dipecat.
"Sejumlah staf sudah diperiksa secara internal," kata dia.
Dari pemeriksaan secara internal itu, Fajar menemukan beberapa bukti yang menunjukkan adanya hal tak wajar terkait iuran BPJS. Barang bukti itu mengarah ke HLK.
"Persoalan berakar dari perbuatannya HLK," imbuhnya.
Fajar juga minta memo internal dari Wali Kota Semarang untuk mengusut tuntas perkara HLK. Seingatnya, terduga pelaku dipecat sejak Februari 2022 lalu.
“Dari Inspektorat memberi waktu 15 hari untuk keberatan tapi ternyata tidak ada keberatan sehingga yang bersangkutan dikeluarkan oleh Pemkot Semarang,” sebut dia.
Tak berhenti di pemecatan, kasus HLK juga diproses ke ranah hukum. Saat ini, terduga pelaku sudah dilaporkan ke Polrestabes Semarang.
"Saat ini sudah menyandang status tersangka," ujarnya.
https://regional.kompas.com/read/2022/06/24/151028778/gelapkan-uang-iuran-bpjs-senilai-rp-618-juta-anggota-satpol-pp-kota
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan