Salin Artikel

Seluk Beluk Mengungkap Kasus Penemuan Kerangka Manusia Tanpa Identitas

KOMPAS.com - Polisi menemukan kerangka manusia di sebuah perkebunan tebu di Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Mojokerto, Jawa Timur, Senin (20/6/2022).

Kerangka manusia itu ditemukan tertutup dedaunan tebu. Lalu, sebagian tulang masih terlilit daster warna hijau.

Selain itu, polisi juga menemukan rok batik, serta potongan tali rafia. Dugaan sementara kerangka manusia itu adalah seorang wanita.

Kondisi kerangka masih utuh, mulai dari tengkorak kepala, tulang badan, hingga kedua tangan dan kaki.

"Dugaan awal (jenis kelamin) perempuan. Tapi untuk kepastiannya nanti kami sampaikan lagi," kata Kasat Reskrim Polres Kota Mojokerto AKP Rizki Santoso, Senin.

Saat ini, aparat kepolisian masih mencari petunjuk untuk mengungkap penyebab kematian.

Melacak identitas korban

Pakar psikolog forensik di Yogyakarta Kombes Pol Arif Nurcahyo menjelaskan, menemukan identitas kerangka adalah hal paling mendasar dan penting.

Alasannya, kata pria yang akrab disapa Yoyo, kejelasan identitas akan membantu polisi mengungkap penyebab kematian.

"Apakah korban sebagai korban kejahatan atau kematian alami (sakit atau kelalaian). Apa yang dilihat awam dan diasumsikan sebagai korban kejahatan belum tentu benar dan butuh pembuktian dengan tindakan kepolisian," katanya kepada Kompas.com.

"Artinya, temuan korban meninggal yang tinggal tulang belulang ini belum bisa dikategorikan kasus pembunuhan sblm polisi melakukan identifikasi kepada korban dan memastikan sebab kematian," tambahnya.

Salah satu peran psikolog forensik dalam penyelidikan awal kasus penemuan kerangka manusia adalah "otopsi psikologi" atau kriminal "profiling".

Langkah ini dilakukan setelah kasus itu merupakan tindak pidana pembunuhan.

"Otopsi psikologi adalah metode asesmen psikologi secara komprehensif terhadap korban meninggal untuk menentukan status kematian, apakah seseorang mati wajar, kecelakaan, bunuh diri atau dibunuh dengan sengaja?" katanya.

Namun demikian, lanjut Yoyok sapaan akrabnya, hal itu tidak mudah dan butuh dukungan ilmu forensik lainnya dan kerjasama orang-orang di sekitar korban, terutama catatan kehidupan korban menjelang kematian.

https://regional.kompas.com/read/2022/06/20/181739978/seluk-beluk-mengungkap-kasus-penemuan-kerangka-manusia-tanpa-identitas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke