Salin Artikel

Ada PMK, Transaksi di Pasar Hewan Gunungkidul Anjlok, Harga Sapi Turun

"Pembeli maupun pedagang yang datang ke sini turun sampai 50 persen," kata Pengelola Pasar Hewan Siyono di Kapanewon Playen, Isnaning Suindarti saat dihubungi wartawan Jumat (17/6/2022)

Dikatakannya penurunan ini dikarenakan keresahan pedagang dan pembeli berkaitan dengan Penyakit Mulut dan kuku (PMK). Selain itu, sepinya transaksi ini menyebabkan penurunan harga sapi hingga Rp 6 juta per ekor.

"Sapi ukuran besar biasanya bisa sampai Rp 30 juta. Ini tadi saya tanya harganya sekarang jadi Rp 24 juta," kata Isnaning.

Isnaning, mengatakan sempat ada temuan belasan suspek PMK. Dia tetap berharap pedagang dan pembeli tidak terlalu resah. Pasalnya, langkah antisipasi mandiri bisa dilakukan untuk mencegah meluasnya penularan.

"Yang pasti harus bisa jeli dan benar-benar bisa mengenal bagaimana ciri-ciri ternak yang terpapar PMK," kata dia.

Untuk pencegahan penularan pihaknya juga menerapkan pemeriksaan ketat. Mulai harus masuk kolam dipping hingga pemeriksaan suhu. Ternak dari luar daerah juga harus memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH)

Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul, Retno Widyastuti menambahkan untuk pembuatan SKKH paling lama tiga hari. Pasalnya, perlu jaminan jika ternak yang bersangkutan dalam kondisi sehat, dan bebas antraks.

Retno menyebut, pemeriksaan fisik juga diperlukan, khususnya dari gejala PMK. Mulai dari memeriksa suhu tubuh hingga tidak ada luka pada bagian mulut dan kaki ternak.

Untuk memastikan ternak layak kirim, diperlukan rekomendasi resmi daerah tujuan, dan rekomendasi dari daerah asal, yaitu DPKH Gunungkidul.

"Ternak harus diambil sampelnya untuk diperiksa di laboratorium di kabupaten," kata Retno. 

https://regional.kompas.com/read/2022/06/17/182659478/ada-pmk-transaksi-di-pasar-hewan-gunungkidul-anjlok-harga-sapi-turun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke