Salin Artikel

SD Negeri di Solo Terapkan Kurikulum Merdeka, Pembelajaran Sesuai Potensi Anak Didik

Humas SDN Sondakan Agung mengatakan, kurikulum ini sudah beberapa kali berganti nama. Awalnya bernama Kurikulum Operasional Sekolah. Kemudian berganti nama menjadi Kurikulum Prototipe.

"Sekarang Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini sudah diterapkan di SDN Sondakan tahun kemarin (tahun ajaran 2021/2022)," kata Agung dikonfirmasi Kompas.com, pada Jumat (17/6/2022).

Ia menjelaskan, Kurikulum Merdeka memberikan kesempatan anak untuk menunjukkan potensi yang dimilikinya. Pembelajarannya berpusat pada anak didik, bukan pada guru.

Guru bisa memilih variasi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan anak atau karakter anak didik. Kurikulum Merdeka tahun pertama diterapkan untuk siswa kelas I dan IV.

"Jadi sebelum pembelajaran ada assessment diagnostik untuk mengetahui belajar siswa. Kemudian assessment formatifnya untuk proses pembelajaran juga dinilai, waktu proses pembelajaran juga dinilai. Jadi pembelajaran yang telah dilakukan oleh siswa ada evaluasi," terang dia.

Agung menambahkan ada dua poin dalam pembelajaran kurikulum merdeka. Pertama, pembelajaran paradigma baru dan kedua berdiferensiasi.

Dijelaskan alasan SDN Sondakan menerapkan kurikulum merdeka dengan tujuan agar siswa tidak mengalami loss learning atau berkurangnya pengetahuan dan keterampilan secara akademis.

"Pas pandemi ini kan tidak bisa melakukan pembelajaran secara optimal. Maka salah satu alasan menerapkan kurikulum ini untuk menjembatani siswa agar tidak loss learning," terang dia.

Kurikulum Merdeka memberikan kemudahan bagi guru dalam merencanakan pembelajaran hingga evaluasi pembelajaran pada siswa.

Karena kurikulum ini memberikan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan anak didik di sekolah.

"Kemudian untuk guru memberikan kemudahan, dan kebebasan guru untuk menentukan baik perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan siswa," ungkap dia.

"Bagi anak tahu potensinya. Ketika potensi anak menggambar ya bagaimana guru itu bisa membantu meningkatkan potensinya dalam menggambar. Disesuikan dengan potensi anak," sambung dia.

Lebih jauh pihaknya akan menambah dua kelas lagi yang menerapkan Kurikulum Merdeka, yakni kelas II dan V.

Sehingga jumlah kelas yang menerapkan Kurikulum Merdeka ada empat, yakni kelas I, II, IV, dan V. Adapun jumlah siswa SDN Sondakan ada 479 anak. Masing-masing tingkatan kelas terdapat tiga rombongan belajar.

"Kita SD tahap awal untuk kurikulum ini. Mau dua tahun ini menerapkan. Kelas I dan IV dan tahun ajaran baru besok kelas II dan V," kata Agung.

https://regional.kompas.com/read/2022/06/17/152354878/sd-negeri-di-solo-terapkan-kurikulum-merdeka-pembelajaran-sesuai-potensi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke