Salin Artikel

Didesak untuk Mundur, Ketua DPD Golkar Solo: Seorang Ketua Tidak Disukai Itu Biasa

Keretakan ini terungkap dalam pertemuan puluhan kader partai Golkar yang tergabung dalam Forum Peduli Partai Golkar Surakarta (FP2GS) di Kelurahan Mangkubumen, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, pada Senin (13/6/2022).

Dalam pernyataan sikap di surat mosi tidak percaya FP2GS, para kader partai berlogo beringin ini mendesak lengsernya Kusrahardjo sebagai Ketua DPD Kota Solo periode 2020-2025.

Surat tersebut juga sudah diberikan ke Ketua DPD Partai Golkar Jawa Tengah (Jateng) Panggah Susanto, sekitar empat bulan lalu. Hal itu disampaikan Penasihat FP2GS, Bandung Joko Suryono.

"Pernyataan sikap Forum Peduli Partai Golkar Surakarta yang berisi tentang rasa keprihatinan terhadap kondisi Partai Golkar Solo saat ini dibawah kepemimpinan RM Kusrahardjo, yang dipandang sangat rapuh, terpecah belah, dan dalam situasi di ambang kehancuran," kata Bandung Joko Suryono seusai penyataan sikap.

Tampak tokoh Partai Golkar Solo lainnya turut hadir dalam kegiatan tersebut, seperti Sekretaris DPD Partai Golkar Solo,Taufiqurrahman dan Wakil Ketua DPD Partai Golkar Solo Bidang Pemenangan Pemilu sekaligus Ketua Lukas Suryantoro.

Menurut Bandung, DPD Partai Golkar Jateng harus segera mengambil keputusan politik terkait mosi tidak percaya yang diajukan FP2GS demi masa depan partai.

Apalagi, surat mosi tidak percaya itu didukung atau ditandatangani sebagian besar pengurus pleno DPD Partai Golkar Solo dan tujuh ormas partai.

“Ormas pendiri dan yang didirikan dari delapan, tujuh tanda tangan dan mendukung. Pimpinan kecamatan ada tiga yang mendukung. Lalu, Fraksi Partai Golkar DPRD Solo semuanya tanda tangan. Agar tidak berlarut-larut, kami mendesak DPD Partai Golkar Jateng segera mengambil keputusan,” katanya.

Bandung mengatakan, FP2GS akan berjuang dan berkomitmen untuk meningkatkan perolehan kursi di DPRD Solo. Dalam Pemilu 2024, Partai Golkar Solo menargetkan perolehan tujuh kursi DPRD Solo.

"Kami juga akan mendukung dan menyukseskan Ketua Umum, Airlangga Hartarto sebagai presiden 2024," imbuh dia.

Sementara itu, saat ditemui terpisah, Ketua DPD Partai Golkar Kota Solo Kusrahardjo bereaksi dari FP2GS dengan menekan mosi tidak percaya semata-mata hanyalah hal biasa dalam dunia politik.

Seusai pengalaman karier dunia politiknya, Kusrahardjo sudah dua kali menjadi Ketua DPD Partai Golkar Solo. Periode pertama dia menjadi Ketua DPD Partai Golkar Solo pada 2004-2009 dan saat ini. Lalu, pada 2010-2015 dirinya menjadi Wakil Ketua DPD Golkar Jateng.

“Seorang ketua ora disenengi (tidak disukai) itu hal biasa, disanjung biasa, dimusuhi biasa, dan didukung biasa. Hanya saja, yang terpenting sebagai Ketua Golkar (Solo), ini harus bisa menggerakkan roda organisasi. Dan roda organisasi ini sudah berjalan, tidak pernah berhenti," tegas Kusrahardjo, Selasa (15/6/2022) malam.

Politisi berumur 78 tahun menjelaskan, pergerakan roda organisasi yang dimaksud berupa konsolidasi aktif di internal Partai Golkar Solo.

Sebab, agenda prioritas DPD Partai Golkar Solo menurut Kusrahardjo yaitu sekolah saksi. Para calon saksi tersebut akan bertugas ketika pelaksanaan Pemilu 2024.

"Yang paling aktif terkait konsolidasi kami berjalan terus. Sebentar lagi kami akan lakukan sekolah saksi, karena pemilu nanti harus punya saksi. Tidak boleh tidak, harus ada. Jangan sak-sake (asal-asalan). Karena kita sudah mendekati tahapan pemilu, sebentar lagi akan dilalui," ungkapnya.

"Dan menambah kursi (DPRD Solo) yang hilang. Waktu itu saya katakan siap, asalkan semua mendukung lahir dan batin. Dan saya tidak bersedia menjadi anggota DPRD agar bisa fokus. Karena fokus ini, saya mohon maaf dalam tingkah laku bukan sebagai politisi," lanjutnya. (*)

https://regional.kompas.com/read/2022/06/16/072013078/didesak-untuk-mundur-ketua-dpd-golkar-solo-seorang-ketua-tidak-disukai-itu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke