Salin Artikel

Warga Lereng Gunung Api Ile Lewotolok Diminta Waspada Gas Beracun

Hal tersebut disampaikan Kepala Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok, Stanislaus Ara Kian menanggapi, keluhan warga yang merasakan aroma belerang yang menyengat selama beberapa hari belakangan.

Stanislaus menjelaskan, bau belerang yang menyengat berasal dari tembusan solfatara yang ada di lereng tenggara puncak.

"Kalau bau belerang semakin pekat berarti gas sulfur dioksida (SO2) yang keluar semakin banyak," ujar Stanislaus dalam keterangan tertulis, Rabu (15/6/2022).

Karakteristik gas SO2, jelasnya, berbau busuk dan menyengat. Untuk itu masyarakat wajib mengenakan masker dan handuk penutup hidung.

"Jangan lupa dibasahi pakai air bersih sedikit. Sambil mencari tempat yang aman," ujarnya.

Ia juga mengingatkan, warga setempat tidak mendekati kawah aktif saat mendung atau hujan, apalagi menginap.

"Kami juga meminta untuk menyebarkan berita hoaks dan menciptakan isu-isu yang tidak bertanggung jawab. Masyarakat yang cerdas adalah setiap orang membangun kesiapsiagaan berawal dari rumahnya sendiri," pintanya.

Stanislaus menambahkan, hingga saat ini status Gunung api Ile Lewotolok masih level III siaga.

Masyarakat di sekitar diminta agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius tiga kilometer dari puncak, radius 3,5 kilometer untuk sektor tenggara, radius empat km untuk sektor timur dan timur laut.

https://regional.kompas.com/read/2022/06/15/200932178/warga-lereng-gunung-api-ile-lewotolok-diminta-waspada-gas-beracun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke