Salin Artikel

Hidup Sebatang Kara, Sri Mulyani Jual Jamu Gendong untuk Menyambung Hidup

Sambil menenteng ember kecil, Sri Mulyani (54), menggendong bakul besar berisi sejumlah botol kaca jamu tradisional.

Meski panas menyengat, Mulyani, begitu dirinya disapa, tampak bersemangat menjajaki puluhan kilo jalan beraspal dari Kota Lama Semarang hingga Kawasan Pasar Johar.

Dengan cekatan, Mulyani menyajikan jamu berbahan pokok rempah hasil olahannya. Ada jamu beras kencur, temulawak, cabe puyang, kunir asem, hingga brotowali (pahitan).

Sudah 40 tahun lebih nenek bercucu tiga itu menjual jamu gendong. Tiap harinya, Mulyani bisa mengantongi Rp 50.000 untuk menghidupi kesehariannya dan membayar rumah kontrakannya di Kawasan Stasiun Tawang, Semarang.

"Sehari dapetnya tidak banyak, kalau ramai bisa dapet Rp 50.000. Buat makan sehari-hari sama bayar kontrakan," tutur Mulyani kepada Kompas.com, Selasa (14/6/2022).

Perempuan asal Solo itu mengaku, dirinya hanya hidup sebatang kara di kota rantau. Lantaran, suaminya sudah meninggal dunia dan kedua anak perempuannya sudah berkeluarga.

Meski begitu, nenek yang berjualan jamu sejak kelas 6 Sekolah Dasar (SD) itu menuturkan, dirinya sangat bersyukur bisa bertahan hidup dengan upayanya sendiri.

"Sudah dilarang sama anak biar tidak jualan, tapi saya milih tetap jualan. Enak jualan, bisa dapat uang sendiri, tidak perlu merepotkan anak," jelas Mulyani.

Meski hidup di keadaan yang sulit, Mulyani tetap tegar berjuang menjalani hidup. Setiap hari, Mulyani berkeliling menawarkan jamu tradisional sekitar pukul 13.00 - 16.00 WIB.

Lebih jelas Mulyani menuturkan, bukan hal yang berat untuk menggendong bakul dan berkeliling di bawah panas yang menyengat. Meski sendirian, dirinya sadar ada hal yang harus dipertahankan dalam kehidupan.

"Tidak tahu mau balik Solo kapan. Kalau balik Solo sendirian, di sini juga sendirian. Ya mending di sini, bisa sambil jualan," pungkas dia

https://regional.kompas.com/read/2022/06/15/101239178/hidup-sebatang-kara-sri-mulyani-jual-jamu-gendong-untuk-menyambung-hidup

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke