Mengenal Khafidz, Sempat Kesulitan Cari Kerja, Kini Sukses Bisnis Hidroponik dengan Omzet Rp 11 Juta Per Bulan

SEMARANG, KOMPAS.com - Khafidz (26) warga Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah, sukses menekuni bisnis hidroponik setelah kesulitan mencari pekerjaan saat pandemi.

Kini, bisnis yang bermodal dari pekarangan orangtuanya itu bisa menghasilkan omzet yang cukup fantastis.

Setiap bulannya, dia bisa dapat untung sekitar Rp 11 juta. 

Untuk bisa seperti saat ini, perjalanan Khafidz tak mudah.

Banyak tantangan yang harus dia lalui, salah satunya adalah gagal panen dan cibiran dari tetangga. 

"Namanya bisnis pasti tak langsung berhasil ya. Bertani menurut pandangan orang sekitar itu tak menjanjikan," kata Khafidz, kepada Kompas.com, pada Kamis (9/6/2022). 

Dia mempunyai inisiatif bisnis di tanaman hidroponik karena dia mempunyai latar belakang pendidikan pertanian. Menurutnya, bisnis hidroponik cukup menjanjikan. 

"Dengan hidroponik, sayuran lebih bisa kita pantau kualitasnya," kata dia. 

Selain itu, tanaman hidroponik juga pernah dia pelajari ketika masih menjadi mahasiswa.

Hal itu membuatnya lebih mudah untuk mengaplikasikan bisnis tersebut. 

"Keuntungan yang lain adalah kita tak butuh banyak lahan untuk tanaman hidroponik," imbuh Hafidz. 

Sejak pandemi dia mulai menekuni bisnis tanaman hidroponik. Kini, dia sudah punya lokasi untuk pengembangan bisnis hidroponik.

"Warga sekitar juga banyak yang beli di sini," kata dia. 

Khafidz juga sudah bekerja sama dengan puluhan toko dan warung di Kota Semarang. Dengan begitu, tanamannya akan lebih mudah terjual. 

"Kami jadi punya langganan yang membeli tanaman kami. Jadi, lebih mudah menjualnya," imbuh dia. 

Selain menekuni bisnis hidroponik, dia juga sedang mengembangkan bisnis lain salah satunya adalah bisnis kebab.

Bahan baku makanan kebab tersebut akan diamb dari sayuran hidroponik miliknya.

"Tidak hanya saya jual. Sayuran yang saya tanam juga saya manfaatkan untuk bisnis kebab," ujar dia. 

Ke depan, dia akan membuat tempat edukasi untuk tanaman hidroponik. Warga bisa belajar secara gratis soal hidroponik di tempat tersebut.

"Tempatnya sudah ada, tinggal kami buat perkembangannya saja," ucap dia. 

Salah satu pengunjung, Yunika Wulandari mengaku penasaran dengan tanaman hidroponik yang digeluti oleh Hafidz.

Menurutnya, bisnis hidroponik memang cukup menjanjikan. 

"Saya penasaran memang makannya mau belajar. Kalau di kota lahannya kecil. Hidroponik cocok sepertinya," ujar dia.