Salin Artikel

Ketua DPRD Sulut Pimpin Operasi Batu Empedu Lansia 70 Tahun di RSUD ODSK, Begini Ceritanya...

Jenis operasi yang dipimpin Silangen bersama dr Toar Mambu adalah operasi canggih dengan menggunakan alat laparoskopi yang masih jarang dilaksanakan di Sulut.

Operasi ikut didampingi oleh tim bedah digestif Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Kandou Manado, yang dipimpin langsung oleh Direktur Utama (Dirut) RSUP Kandou dr Jimmy Panelewen.

Silangen menjelaskan, operasi yang dipimpinnya adalah operasi laparascopic cholecystectomy, untuk mengeluarkan batu empedu dengan menggunakan alat semacam teropong berkamera yang dimasukkan ke dalam rongga perut pasien dengan sayatan relatif kecil atau minimal.

"Dengan teknik ini, jika tanpa komplikasi, pasien bisa pulang dalam satu sampai dua hari setelah operasi," kata Silangen yang juga berprofesi sebagai dokter ahli bedah digestif ini, Selasa (7/6/2022).

Direktur RSUD ODSK, dr Enriko H Rawung yang ikut mengawal jalannya operasi di Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSUD ODSK menyambut gembira kesuksesan operasi ini. Enriko menguraikan pasien adalah seorang wanita berusia 70 tahun.

"Operasi dilaksanakan sejak pukul 18.36 Wita sampai 20.15 Wita, berjalan sukses," sebutnya.

Menurut dia, ini membuktikan sistem internal RSUD ODSK telah handal dan sanggup melaksanakan operasi yang terbilang canggih ini.

"Persiapannya cukup rumit dan kami gembira bisa terlaksana dengan baik," katanya.

"Dari hasil laporan yang kami terima, kondisi pasien pasca-operasi baik dan stabil. Jika tidak ada komplikasi besok atau lusa pasien bisa pulang ,” tambah Enriko.

Penyakit batu empedu adalah masalah yang bisa mengganggu fungsi tubuh lain jika tidak ditangani dengan cepat. Sebagai informasi, jika terjadi peradangan, si batu bisa menyebabkan fungsi liver terganggu, dan kolesterol jahat bisa tidak terkontrol.

Jika upaya mengeluarkan si batu dengan operasi bedah terbuka konvensional, maka pasien bisa dirawat berminggu-minggu di rumah sakit untuk menunggu luka operasi sembuh dengan resiko komplikasi infeksi pasca operasi.

"Dengan teknik laparoskopi, hari ini operasi, besok pasien bisa pulang, karena luka sayatan operasi sangat kecil," katanya.

Upaya pengadaan laparoskopi

Silangen mengatakan, operasi ini berjalan dengan lancar karena didukung RSUP Prof Kandou karena mereka sebagai rumah sakit induk.

"Nantinya RSUD ODSK akan jadi jejaring sehingga mereka akan tempatkan residen untuk kita ajar," katanya saat diwawancara di Kantor DPRD Sulut.

Ia mengungkapkan, operasi batu empedu pasien wanita 70 tahun memang berjalan baik, padahal pasien berisiko karena mempunyai riwayat penyakit gula.

"Tapi Puji Tuhan karena empedunya belum meradang hebat sehingga keadaannya baik," ujar Silangen.

Silangen mengungkapkan, RSUD ODSK ke depan harus disiapkan alat laparoskopi. "Alat itu kan belum ada di sana (RSUD ODSK), kita baru pinjam pakai alat laparoskopi," ungkapnya.

Dikatakannya, pengadaan alat tersebut harus segera dilakukan. "Kita musti cepat (pengadaan), supaya pasien yang menederita penyakit seperti ini bisa dioperasi di RSUD ODSK," paparnya.

"Pinjam pakai ini (alat laparoscopi) memang sedikit lama. Nanti kita akan lihat penganggaran (APBD Sulut) kalau sudah tersedia," sambung Silangen.

https://regional.kompas.com/read/2022/06/07/155202578/ketua-dprd-sulut-pimpin-operasi-batu-empedu-lansia-70-tahun-di-rsud-odsk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke