Salin Artikel

Wahana Ontang-anting di Pasar Malam Semarang Ambruk, Ada Anak yang Terluka

KOMPAS.com - Wahana permainan ontang-anting di lapangan Jolotundo, Sambirejo, Gayamsari, Kota Semarang, Jumat (3/6/2022) ambruk sekitar pukul 20.30 WIB.

K (10) bocah perempuan menjadi satu korban dari wahana permainan ontang-anting yang ambruk 

Warga Tandang, Tembalang itu berada di lokasi kejadian bersama kedua orangtuanya.

"Iya kami baru mengunjungi kerabat sekitar sini. Lalu ke pasar malam bareng kerabat. Anak cewek saya nunjuk mau main ontang-anting," jelas ibu korban, Nur Syahada seperti ditulis Tribun Jateng.

Wahana tersebut ambruk ke arah utara. Sisi atas ontang-anting menghantam pagar besi batas pengunjung.

Kejadian itu bikin pengunjung geger.

Akibat kejadian itu, satu anak berinisial K (10) mengalami luka bengkak di kaki kanan.

"Iya tadi saya menolong empat sampai tiga anak semua selamat," jelas saksi mata Mulyadi.

Dia menyebut, para anak yang naik ke wahana itu tak lebih dari 10 anak.

"Mereka aman semua. Kejadian tadi pukul 20.30," paparnya.

Bayar Rp 10 ribu

Nur mengaku, membayar Rp 10 ribu selama lima menit untuk anaknya menikmati ontang-anting tersebut.

Di atas wahana itu lebih dari 10 anak usia SD dan SMP. Ketika itu, yang naik wahana mayoritas anak perempuan.

Tak sampai lima menit, wahana itu ambruk. Ia menyebut, wahana jatuh ke arah utara menghantam pagar besi.

Operator ontang-anting lalu menyelamatkan para anak-anak lalu diberi air.

"Paling parah yang perempuan remaja itu. Ia empat pingsan," ungkapnya.

Ia mengaku, anaknya hanya luka di kaki kanan. Kakinya langsung bengkak.

Kemudian anaknya langsung dibawa ke RS Citarum bersama korban lainnya.

"Tulang kering kanan anak saya bengkak. Ia langsung nangis karena masih bocah," ungkapnya.

Ia berencana hendak menuntut ke pengelola pasar malam karena anaknya jadi korban.

"Luka luar bisa disembuhkan. Traumanya yang sulit disembuhkan," jelasnya.

Sementara itu, seorang pekerja di pasar malam itu yang enggan disebutkan namanya mengatakan, kurang tahu siapa pemilik wahana permainan di pasar malam tersebut.

Sebab, ia hanya pekerja paruh waktu.

"Kalau buka sudah delapan hari ini, Kontrak tiga minggu. Buka pukul 16.30 sampai 22.00," jelas warga Medoho, Semarang itu.

Kelompok pasar malam itu baru saja pindah dari Ambarawa, Salatiga.

Sementara itu, Polsek Gayamsari menutup Pasar Malam Jolotundo akibat adanya wahana ontang-anting ambruk.

Penutupan tersebut sebagai langkah untuk melakukan penyelidikan.

"Ya kami tutup untuk keperluan penyelidikan," ucap Kompol Hengky Prasetyo kepada Tribun Jateng.

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Wahana Ontang-anting Semarang Ambruk, Korban Mayoritas Anak-anak Perempuan, 

https://regional.kompas.com/read/2022/06/04/002309178/wahana-ontang-anting-di-pasar-malam-semarang-ambruk-ada-anak-yang-terluka

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke