Salin Artikel

Anggota DPR Benny Harman yang Diduga Tampar Karyawan di Labuan Bajo Telah Diperiksa

Kasat Reskrim Polres Manggarai Barat, AKP Ridwan menjelaskan, pihaknya sudah memeriksa terduga pelaku penganiayaan terhadap karyawan restoran Mai Cenggo pada Jumat (28/5/2022).

"Kami sudah periksa terduga pelaku penganiayaan tersebut," jelas Ridwan saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin pagi.

Ia mengatakan, pada Senin (30/5/2033), polisi akan mengirimkan surat undangan lagi untuk meminta keterangan tambahan.

Sebelumnya, salah seorang karyawan Restoran Mai Cenggo di Labuan Bajo bernama Ricardo melaporkan anggota DPR RI Benny Harman ke Polres Manggarai Barat, NTT, Kamis (26/5/2022).

Ia melaporkan Benny atas tindakan penganiayaan yang dialaminya di Restoran Mai Cenggo, pada Selasa (24/05/2022) siang.

Ricardo menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi saat terduga pelaku bersama keluarga mendatangi restoran Mai Cenggo, Selasa (24/05/2022) siang.

Keluarga anggota DPR tersebut tak terima karena diminta pindah dari meja yang sudah direservasi oleh tamu yang lebih dulu memesan.

"Atas dasar itu, Benny mengikuti saya hingga ke office. Di situ terlapor menampar saya sebanyak tiga kali," kata Ricardo.


Diminta tinggalkan ruangan

Sementara itu, Benny Harman menceritakan dirinya datang ke restoran Mai Cenggo bersama istri, anak, dan saudaranya, Selasa (24/5/2022).

Saat itu dirinya langsung diarahkan masuk ke ruangan VIP yang ber-AC, selanjutnya memilih meja dan duduk.

"Kami duduk dan tidak ada tulisan atau pemberitahuan apapun dari pihak resto bahwa meja yang kami duduk sudah di-booked atau reservasi. Kami langsung duduk dan pesan makan," tutur Benny saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis malam.

"Setelah 15 menit duduk menunggu, kami pesan ikan gurame, ayam bakar, dan juga minuman yang ditawarkan. Petugas restoran mencatat apa yang kami pesan dan diberi tahu kepada kami harus menunggu dan akan segera dilayani," lanjut dia.

Kemudian, Benny diminta meninggalkan ruangan karena ruangan tersebut sudah direservasi sehingga harus segera dikosongkan.

"Saya tanya mengapa kami disuruh keluar? Apakah kami tidak diperkenankan makan di ruangan yang ber-Ac. Memang saya pakai celana pendek dan baju kaus, lagi lusuh karena baru dari kerja kebun," beber dia.

Benny kemudian ingin bertemu dengan manajer restoran untuk meminta penjelasan mengapa dirinya tidak diperlakukan dengan baik.

Namun dia saat itu tidak bisa bertemu pihak manajer.

"Di front desk itu kami menerima informasi bahwa tamu barusan reservasi per telepon setelah kami sekeluarga datang ke tempat itu. Sehingga kami makin merasa bahwa kami diperlakukan semena-mena," ucap dia.

"Kami menyampaikan bahwa kami telah diperlakukan dengan cara yang biadab alias tidak beradab atas diri kami. Ini kan daerah destinasi pariwisata super premium. Kalo kami diperlakukan begini, apalagi rakyat kecil. Kami mohon penjelasan apa sebenarnya yang terjadi dan alasan apa kami diusir dari ruangan itu," ungkap dia.

Menurut informasi dari seorang perempuan, manajer hotel tersebut tak dapat ditemui lantaran sedang berada di Denpasar.

Benny kemudian menanyakan pada karyawan siapa yang menyuruh mengeluarkan mereka dari ruangan.

Karyawan tidak menjawab hingga Benny mendorong muka karyawan itu dan memperingatkan supaya memperlakukan pengunjung dengan sopan.

Benny dan keluarganya akhirnya meninggalkan restoran.

https://regional.kompas.com/read/2022/05/30/121853278/anggota-dpr-benny-harman-yang-diduga-tampar-karyawan-di-labuan-bajo-telah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke