Salin Artikel

Vandalisme di Kota Solo Tak Terkontrol, Gibran Sebut Terkendala CCTV

Hal itu merujuk beberapa pengawasan fasilitas umum yang rusak bahkan hilang, karena terkendala resolusi CCTV kurang memadai.

"(Kurang efektif) iya, harus ada penambah hadrware-hardware, kamera-kamera yang resolusinya tinggi," kata Gibran Rakabuming Raka, Sabtu (28/5/2022) malam.

"Iya ada fasilitas belum memadai. Belum dianggarkan saja," lanjutnya.

Ditambah lagi menurutnya, hingga kini, beberapa kasus vandalisme di Kota Solo, belum sepenuhnya ditangkap.

Misalnya, Fly Over Manahan dan Fly Over Purwosari menjadi korban vandalisme yang hingga kini para pelakunya belum tertangkap.

Bahkan lampu taman sebanyak 32 unit berbentuk minatur Tugu Makutha Solo di tepi sepanjang Jalan Adi Sucipto, Kota Solo, Jawa Tengah, juga hilang.

"Ya memang beberapa fasiltas umum banyak yang dirusak, fly over juga rusak dicoret-coret. Mungkin kita tingkatkan lagi pengamanannya. Penambahan CCTV penting banget," jelasnya.

Upaya penambahan fasilitas tetap akan ditingkatkan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, agar tidak terjadi kerusakan atau perilaku yang serupa. 

"Rencananya di penganggaran berikutnya, tahun depan. Karena vandalisme sudah tidak terkontrol lagi," tegas Gibran.

Diberitakan sebelumnya, Pemkot menerapkan sistem pelayanan publik berbasis emergency command center yang bernama Solo Smart City.

Penerapan Sistem Solo Smart City dengan Aplikasi Solo Destinations yang terpusat Traffic Management Center (TMC) di Jalan Slamet Riyadi, Laweyan, Kota Solo, Jawa Tengah. Sistem ini, terintegrasi aplikasi Eling Solo yang terhubung 68 CCTV di Kota Solo.

https://regional.kompas.com/read/2022/05/29/145229578/vandalisme-di-kota-solo-tak-terkontrol-gibran-sebut-terkendala-cctv

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke