Salin Artikel

Banjir Lumpur Terjang SMP 3 Kokap Kulon Progo, Kelas hingga Perpustakaan Tergenang

KULON PROGO, KOMPAS.com – Banjir lumpur menggenangi SMP Negeri 3 Kokap, Pedukuhan Plampang II, Kalurahan Kalirejo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Lumpur itu meluber hingga halaman upacara, koridor sekolah, sampai masuk ke kelas 7 dan ruang perpustakaan. 

Lumpur tersebut diperkirakan keluar dari bak kontrol gorong-gorong di bawah sekolah.

Terjangan lumpur diperkirakan terjadi pada dini hari setelah hujan deras melanda kawasan Kokap.

“Karena penuh, kemungkinan air itu keluar dari saluran pembuangan ke halaman sekolah,” kata Lurah Kalirejo, Lana melalui telepon, Kamis (26/5/2022).

Lana menjelaskan, banjir lumpur ini terkait dengan tanah longsor yang belum juga bisa diatasi sepenuhnya di kawasan Plampang II bagian atas.

Pedukuhan ini masih berkutat menangani normalisasi jalan tertutup material tanah dan normalisasi saluran anak sungai dari bukit ke Sungai Kedung Kamal, demi mengurangi dampak longsor.

Belum selesai persoalan tanah longsor sebelumnya, tanah longsor kembali terjadi dibarengi hujan deras, Kamis subuh. Air turun membawa lumpur.

“Tebing longsor ini harus dihabiskan kalau tidak akan longsor lagi kena hujan,” kata Lana.

Kepala SMP Negeri 3, Sudamar mengungkapkan, air mengalir dari bukit mengikuti kalen (anak sungai) lalu melewati gorong-gorong di bawah sekolah.

Ia menduga, air membawa lumpur dan memenuhi gorong-gorong. Debit besar mengakibatkan air meluber ke luar hingga menggenangi pelataran sekolah.

“Tinggi lumpur sekitar 10 cm,” kata Sudamar.

Walau demikian, sekolah masih bisa menyelenggarakan belajar mengajar. Sekolah tidak mengalami kerugian berarti atas peristiwa hari ini.

Pihak sekolah dibantu banyak relawan berusaha membersihkan sekolah dari genangan lumpur.

“Besok masih ada pelajaran, tapi ruang kelas tidak terganggu. Solusinya bisa ke ruang lain,” kata Sudamar.

Sudamar menghitung, sudah empat kali sekolahnya diterjang material tanah terkait longsor.

Peristiwa pertama terjadi 31 Maret 2022. Saat itu longsoran dan pepohonan tanaman keras menghantam dinding dan atap bangunan gedung ruang kelas IX.

Arus banjir lumpur menerjang segala benda yang ada di depannya, menerobos ruang kelas, serambi, dan menimbun halaman sekolah.

Banjir lumpur kembali terjadi sepekan setelah Lebaran, awal Mei lalu. Lumpur menggenangi serambi dan jalan masuk sekolah.

Kejadian berulang pada 19 Mei 2022, dimana lumpur sampai menggenangi depan sekolah dan serambi.

“Kali ini adalah yang keempat. Semuanya terjadi disertai hujan,” kata Sudamar.

Sudamar mengatakan, peristiwa ini belum pernah terjadi sebelumnya. Sekolah yang berdiri tahun 1996 ini dibangun di atas kalen (anak sungai) yang alurnya dibikinkan gorong-gorong bermuara ke Sungai Kedung Kamal.

Hingga Maret 2022, baru terjadi banjir. Ia khawatir peristiwa ini masih bisa berlangsung ke depan.

Pasalnya, longsor berasal dari bukit di atas sekolahnya. Setiap kali hujan, longsor maupun material tanah yang terkait dengannya masih akan terjadi.

https://regional.kompas.com/read/2022/05/26/190535678/banjir-lumpur-terjang-smp-3-kokap-kulon-progo-kelas-hingga-perpustakaan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke