Salin Artikel

Jumlah Hewan Terjangkit PMK Lombok Tengah Melonjak Jadi 1.285, Dinas Bahas SOP Hewan Kurban

Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Peternakan Lombok Tengah, dari 608 kasus pada 18 Mei lalu, jumlahnya meningkat menjadi 1.285 kasus per 24 Mei 2022.

"Jumlahnya terus bertambah, dari 608 kemarin pada hari Kamis, sekarang sudah 1.285, meningkat dua kali lipat dalam sepekan," kata Kadis Pertanian dan Peternakan Lombok Tengah Taufikurrahman, Selasa (24/5/2022)

Taufik menjelaskan, dari 1.285 kasus hewan, terjangkit PMK, sebanyak 358 sudah dinyatakan sembuh.

Untuk mempersiapkan Idul Adha, pihaknya telah melakukan rapat dengan sejumlah UPT Peternakan di Kecamatan bersama dokter hewan uuntuk membahas standar operasional prosedur (SOP) penyembelihan hewan kurban.

"Minggu ini kita sudah siapkan, kami sudah rapat dengan sejumlah UPTD dan para dokter hewan terkait protokol penanganan hewan kurban, mengenai cara menyembelih hewan kurban untuk menghindari penyebaran PMK," kata Taufik.

Dia menegaskan, peraturan SOP tersebut akan diumumkan ke masing-masing desa yang ada di Lombok Tengah pada minggu ini.


Sebelumnya, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Nasrullah, mengimbau masyarakat tidak panik terhadap PMK.

Namun dia meminta supaya warga memperhatikan sejumlah aturan.

"PMK itu bisa disembuhkan jangan khawatir, tingkat kesembuhannya tinggi, dan terbukti dari jumlah 63 ekor di kandang ini, yang sembuh 60 ekor, belum lagi yang lain, saya dapat laporan, 51 persen kesembuhan, ini kan tanda baik bagi kita semua, bahwa PMK ini bisa disembuhkan," kata Nasrullah saat mengunjungi Kelompok Kandang Tunas Urip Desa Kelebuh.

Dijelaskan Nasrullah bahwa PMK tidak dapat menular ke pada manusia, sehingga tidak perlu terlalu dikhawatirkan.

Disampaikan juga bahwa sapi yang terkena PMK dapat dimakan, namun dengan ketentuan pengawasan dan dukungan dari tenaga medis.

"Yang ketiga dapat dikonsumsi dagingnya, dengan tentu mengeluarkan bagian-bagian dan didukung oleh tenaga kesehatan," kata Nasrullah.

Nasrullah menjelaskan, kehadiran pemerintah untuk memastikan bahwa PMK sedang tertangani dengan baik, agar masyarakat tenang.

Selain itu ia juga menyampaikan, warga tidak usah khawatir hingga memilih harus menjual sapi dengan harga yang dapat merugikan.

"Jangan sampai ada panik yang menjual dengan harga yang merugikan peternak seperti itu, kami turun, jadi tidak ada hari tanpa ke lapangan, memberikan edukasi, informasi," ungkap Nasrullah.

https://regional.kompas.com/read/2022/05/24/154348778/jumlah-hewan-terjangkit-pmk-lombok-tengah-melonjak-jadi-1285-dinas-bahas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke