Salin Artikel

Cerita Pemangku Adat Balik, Suku Asli di Sepaku soal Sosialisasi IKN yang Tidak Memadai

Pemangku adat Suku Balik bernama Medan (65) mengatakan, baru mengetahui bahwa lahannya masuk ke dalam wilayah Ibu Kota Nusantara pada 2020.

"Itu pun taunya dari media sosial dan ramai dari mulut ke mulut warga," ujar Medan saat berbincang dengan Tim Kompas.com di kediamannya, Desa Bumi Harapan, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Minggu (22/5/2022).

Kabar tersebut membuat Medan sekeluarga khawatir lahan seluas 10 hektare miliknya terenggut tanpa adanya ganti rugi yang sesuai.

Sebab, Medan sudah memiliki rencana atas lahan itu. Ia ingin membagi-bagikannya ke anak dan cucu untuk masa depan mereka.

Di tengah kekhawatiran itu, pihak Bappenas dan Polda Kaltim kemudian datang bertemu masyarakat setempat. Mereka memberi tahu bahwa Kecamatan Sepaku akan masuk ke wilayah Ibu Kota Nusantara.

Adapun, lahan milik Medan, berdasarkan pemberitahuan dari Bappenas, masuk ke dalam zona kedua Ibu Kota Nusantara.

"Tapi waktu itu orang Bappenas dan Polda enggak janji apa-apa, dan enggak jamin apa-apa soal ganti rugi lahan. Mereka cuma kasih tahu saja bahwa akan dibangun IKN," ujar Medan.

Dengan demikian, hingga saat ini Medan dan warga lain di desanya serta desa tetangga masih diliputi ketidakjelasan nasib ke depan.

Ayah enam anak dan kakek delapan cucu itu pun menegaskan, pada dasarnya ia tidak menolak pembangunan IKN. Ia hanya tidak mendapatkan kejelasan informasi tentang rencana itu, terutama soal nilai ganti rugi lahan.

Hal yang mengecewakan lainnya, yakni ia sebagai warga adat Suku Balik tidak pernah ditemui seorang pun pejabat negara yang hadir di IKN.

"Termasuk Pak Jokowi camping di titik nol, kami ini enggak dikasih tau sama sekali, enggak dipertemukan juga. Di situlah kami makin kecewa," ujar Medan.

Ke depan, Medan sekeluarga berharap pemerintah lebih memanusiakan warga yang lahannya akan dijadikan wilayah Ibu Kota Nusantara.

"Ya kami yang punya tanah di sini kan punya adat ya dan orang-orang itu pasti juga punya adat masing-masing. Masak kita enggak bisa bertemu dulu?" ujar Medan.

https://regional.kompas.com/read/2022/05/24/110025578/cerita-pemangku-adat-balik-suku-asli-di-sepaku-soal-sosialisasi-ikn-yang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke