Salin Artikel

Terlihat Kumuh, Gibran Akan Tertibkan PKL di Kawasan Benteng Vastenburg

Penertiban PKL tersebut dilakukan untuk melindungi bangunan peninggalan Kolonial Belanda tersebut.

Benteng dibangun sekitar 1745 tersebut telah ditetapkan sebagai situs cagar budaya yang dilindungi.

"Nanti kita atur. Nanti akan dikoordinasikan dinas terkait. Tapi sudah kami beri arahan. Biar bersih, lama-lama kumuh seperti itu. Malu-maluin," kata Gibran di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (20/5/2022).

Putra sulung Presiden Jokowi mengatakan paling banyak PKL yang berjualan di Kawasan Benteng Vastenburg adalah wedangan atau HIK.

Bahkan, dibelakang benteng sering dijadikan tempat para pemulung mengumpulkan rongsok. Sehingga membuat kondisi kawasan tersebut terlihat kumuh.

Sebelumnya, Kepala Satpol PP Solo Arif Darmawan mengatakan Kawasan Benteng Vastenburg harus steril dari pedagang karena merupakan bangunan cagar budaya.

Sejak digunakan sebagai tempat berjualan pedagang, kawasan Benteng Vastenburg terlihat kumuh dan tidak terawat.


Arif menyampaikan penertiban PKL tersebut sekaligus untuk mengembalikan kawasan tersebut seperti semula yang bersih dari aktivitas pedagang.

"Ada 63 PKL di bagian utara dan timur Benteng Vastenburg. Setelah ada solusi dari Dinas Perdagangan nanti akan kita tertibkan," jelas Arif.

Dikatakan Arif, kawasan Benteng Vastenburg awalnya bersih dari pedagang. Sejak pandemi kawasan itu justru dimanfaatkan pedagang untuk berjualan.

Hanya saja, para pedagang dianggap tidak ikut merawat kawasan itu agar tetap bersih.

Mereka justru ada yang setelah selesai berjualan meninggalkan gerobak mereka di kawasan tersebut.

"Kondisinya kumuh banyak gerobak yang ditinggal di Benteng Vastenburg. Makanya akan kita tertibkan," terang dia.

https://regional.kompas.com/read/2022/05/20/145248378/terlihat-kumuh-gibran-akan-tertibkan-pkl-di-kawasan-benteng-vastenburg

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke