Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Takut, Pemilik Rumah KKN di Desa Penari Pindah | Balita 1,5 Tahun yang Hilang Ditemukan Tewas

KOMPAS.com - Setelah rumahnya menjadi lokasi film KKN di Desa Penari, pemilik rumah, Ngadiyo memilih untuk pindah.

Salah satu lokasi pembuatan film ada di Padukuhan Ngluweng, Kalurahan Ngleri, Gunungkidul, DI Yogyakarta.

Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat mengatakan, Ngadiyo pindah karena takut.

Sementara itu, balita 1,5 tahun yang sempat hilang saat ditinggal ibunya ke dapaur ditemukan tewas, rabu (18/5/2022) pagi.

Korban ditemukan tewas di saluran irigasi tidak jauh dari ia hilang.

Dari hasil pemeriksaan dokter, polisi menyebut pada tubuh korban tidak terdapat luka.

Berikut populer nusantara selengkapnya:

Ketua RT 002 RW 001 Pedukuhan Ngluweng, Kalurahan Ngleri, Kapanewon Playen, Chasanah mengatakan, selama proses pengambilan gambar, sekitar satu bulan Ngadiyo tidak berada di rumahnya.

"Selama syuting yang bersangkutan tidak boleh di rumah," kata Chasanah.

Setelah pengambilan gambar film, Ngadiyo dan istri pulang, tetapi pindah karena rasa takut.

"Dan setelah selesai syuting pindah karena di situ perasaannya takut. Sudah lama itu sekitar satu tahunan yang pindah," ujarnya.

 

Setelah dilakukan pencarian, Arkhana Faeza Riskiawan, balita 1,5 tahun yang hilang saat ditinggal ibunya, Dwi Jamilah (27), pergi ke dapur ditemukan tewas di saluran irigasi Dukuh Candi, Desa Rowosari, Kecamatan Ulumaji, Pemalang, Jawa Tengah, Rabu (18/5/2022) pagi.

"Ditemukan sekitar 500 meter dari TKP sekitar pukul 05.45 WIB oleh warga," kata Kapolsek Ulujami Iptu Teguh Hadi Santoso kepada Kompas.com.

Kata Teguh, setelah ditemukan, jasad korban langsung dibawa ke rumahnya.

"Langsung dibawa ke rumga karena jaraknya dekat," ujarnya.

Dari hasil keterangan dokter, sambung Teguh, tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

"Setelah pemeriksaan langsung dibersihkan, dimandikan untuk dimakamkan di TPU Rowosari," ungkapnya.

 

Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan Kombes Pol Komang Suartana mengatakan, sebanyak 6 anggota Polrestabes Makassar diamankan terkait tewasnya Muh Arfandi Ardiansyah (18).

Kata Komang, 6 anggota tersebut dianggap melakukan pelanggaran kode etik kepolisian berdasarkan hasil pemeriksaan Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sulsel.

“Dari hasil pemeriksaan Propam, 6 orang anggota Satuan Narkoba diamankan oleh Kapolrestabes Makassar. Karena pelanggaran kode etik dalam penanganan kasus tersebut,” katanya.

Komang menyebut, 6 anggota tersebut telah diamankan guna memudahkan untuk dilakukan proses hukum.

“Pelanggaran disiplin yakni lalai dalam mengamankan tersangka. Soal penganiayaan terhadap Arfandi, masih dalam proses Propam. Tapi dalam kaitannya itu, 6 anggota Polrestabes Makassar lalai dalam melaksanakan tugas. Sampai sekarang, belum ada informasi terkait penganiayaan itu,” jelasnya.

 

N (28), wanita yang bersuami di Cianjur, Jawa barat, diusir oleh warga. Bukan hanya itu, warga uang kesal juga membakar beberapa baju miliknya.

Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan mengatakan, aksi pembakaran itu dilakukan warga secara spontan.

Kata Doni, warga marah dan tidak menginginkan keberadaan pelaku di lingkungan mereka setelah perbuatannya terbongkar.

“Namun, situasi di lokasi kejadian saat ini sudah kondusif. Tidak ada aksi warga yang melebihi ini,” kata Doni di Mapolres Cianjur, Selasa (17/5/2022).
Doni menyebtu, untuk penyelidikan ini sendiri sudah dihentikan setelah suami pertamanya berinisial N selaku pihak pelapor telah mencabut laporannya.

“Pelapor dan terlapor sudah bertemu, termasuk suami pertama dan yang kedua. Mereka sepakat untuk menyelesaikan kasus ini secara musyawarah,” ujarnya.

 

Sebuah bus yang membawa rombongan takziah mengalami kecelakaan di Jalan Ring Road Barat Kaliabu, Ambarketawan, Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Diketahui, bus tersebut membawa rombongan takziah dari Salaman, Magelang, Jawa tengah dengan tujuan daerah Bantul.

Akibat kejadian itu, dilaporakan satu orang tewas di lokasi kejadian.

Kasat Lantas Polres Sleman AKP Anang Tri Novian mengatakan, kejadian berawal saat bus itu hendak pulang ke Salaman, usai melayat ke daerah Bantul.

"Bus carteran melayat dari Salam, Magelang melayat ke Bantul itu posisi balik (pulang)," katanya Rabu, (18/5/2022).

Namun, sambungnya, saat di lokasi kejadian, bus mengalami oleng.

"Sampai di TKP terjadi oleng dan terjadi gesekan sama (mobil) strada," ungkapnya.

Kata Anang, sebelum terguling dan oleng, bus itu melaju dengan kencang.

 

Sumber KOMPAS.com (Penulis: Markus Yuwono, Baktiawan Candheki, Hendra Cipto, Taufiqqurahman, Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Robertus Belarminus, ardi Priyatno Utomo, Khairina, Dita Angga Rusiana)

https://regional.kompas.com/read/2022/05/19/060100178/-populer-nusantara-takut-pemilik-rumah-kkn-di-desa-penari-pindah-balita-1-5

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke