Salin Artikel

Dilarang Jual Ternaknya di Banyumas, Pedagang Adu Mulut dengan Petugas

Adu mulut tak terhindarkan, lantaran mereka tak diizinkan berjualan di pasar tersebut untuk menghindari penyebaran wabah penyakit mulut dan kaki (PMK).

Ketegangan akhirnya dapat diredam setelah polisi datang ke lokasi. Para pedagang diberi edukasi mengenai wabah penyakit PMK.

Salah satu pedagang sapi asal Adipala, Cilacap, Widiyanto mengaku kecewa karena sebelumnya tidak ada pemberitahuan atau sosialisasi kepada pedagang terlebih dahulu.

"Saya tidak boleh bongkar sapi oleh petugas, saya protes (karena sudah) datang jauh-jauh. Kami berharap ada pemberitahuan dulu agar tidak terjadi seperti ini," kata Widiyanto kepada wartawan, Rabu.

Widiyanto pun dengan berat hati akhirnya pulang kembali dengan membawa empat ekor sapi dagangannya.

Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Perikanan dan Peternakan (Dinkanak) Banyumas, Jan Aririjadi mengaku, kebijakan tersebut merupakan instruksi dari dinas.

"Saya mendapat intruksi dari dinas untuk hari ini melayani pedagang yang asli dari Banyumas," kata Jan.

Sedangkan pedagang dari luar Banyumas diputar balikkan tidak boleh masuk pasar.

"Saya memberitahu petugas lain karena ini sangat mendadak untuk diinstruksikan, bahkan belum sempat membuat spanduk," ujar Jan.

Jan mengatakan, hingga saat ini tercatat enam ekor sapi terjangkit PMK. Tiga di antaranya telah disembelih dan tiga lainnya sedang dikarantina.

https://regional.kompas.com/read/2022/05/18/220452378/dilarang-jual-ternaknya-di-banyumas-pedagang-adu-mulut-dengan-petugas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke