Salin Artikel

Tak Hanya di Karawang, Ini 5 Isu Bakso Tikus yang Viral di Medsos, Pedagang Merugi

Dalam unggahannya, @leogirl631 mengaku trauma saat membeli bakso. Ia tidak menyebutkan bakso tersebut terbuat dari tikus.

Hanya saja, warganet banyak yang penasaran dan mengira benda aneh pada bakso itu merupakan ekor tikus. Unggahan itu kini sudah dihapus.

Polisi kemudian menggandeng laboratorium Dinas Pertanian dan Dinas Kesehatan Karawang untuk melakukan uji lab sampel bakso.

Hasilnya bakso tersebut negaif daging tikus. Bagian yang disebut ekor tikus adalah urat sapi. Selain itu dipastikan jika bakso tersebut terbuat dari daging sapi.

Selain di Karawang, berikut 5 isu daging tikus yang viral di media sosial hingga ada pedagang yang merugi:

1. Isu bakso tikus di Setiabudi, Jakarta

Isu bakso tikus di wilayah Setiabudi, Jakarta Selatan sempat viral di media sosial pada tahun 2016. Dari salah satu unggahan di Facebook, warganet menyebut menemukan benda mirip cakar tikus di dalam bakso yang ia beli.

Polisi pun menggerebek salah satu rumah di Jalan Bromo, Setiabud, Jakarta Selatan.

Pemilik rumah sempat kaget terkait dugaan tersebut. Setelah dilakukan pengecekan, polisi tak mendapatkan petunjuk terkait isu bakso daging tikus itu.

Pedagang bakso ternyata sudah memiliki 10 warung bakso di Jakarta dan pihaknya menegaskan jika bakso ia buat dari daging sapi, bukan daging tikus.

Isu itu berawal dari penerbitan surat dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Utara.

Dalam surat itu disebutkan bahwa dari pemeriksaan tiga sampel bakso yang dilakukan pada 29 September 2017 oleh Balai Veteriner Banjarbaru ditemukan kandungan daging tikus dalam olahan daging bakso di Nunukan.

Setelah itu sejumlah instansi pemerintahan Kabupaten Nunukan melakukan razia di sejumlah warung bakso pada Rabu (15/11/2017).

Sayangnya, tidak ada kejelasan dari pemerintah daerah setempat terkait hasil sidak.

Terkait hal tersebut, Siswanto, pemilik rumah makan dan penggilingan daging Arema di Nunukan melaporkan tim Pemerintah Kabupaten Nunukan yang melakukan pemeriksaan di tempat usahanya.

Dia merasa dirugikan dengan merebaknya isu bakso tikus yang meresahkan warga Nunukan. Padahal ia sudah menekuni bisnis tersebut selama 20 tahun.

Dia juga menyayangkan tidak adanya penjelasan terkait hasil kunjungan dari tim Pemkab Kabupaten Nunukan kepada pemilik usaha. Yang mencuat justru isu bakso tikus setelah tim tersebut melakukan kunjungan.

Ia mengatakan daging yang digiling di tempat usaha mereka berasal dari sapi yang mereka pelihara sendiri.

“Kami meminta penjelasan Pemkab soal ini. Kami punya peternakan sendiri, bunuh diri namanya kalau kami melakukan itu,” ucap dia.

Konten yang diunggah pada 13 Maret 2019 lalu itu melampirkan sebuah foto bakso Sumber Selera.

PT Sumber Prima Anugerah Abadi (SPAA) selaku produsen bakso dengan merek Sumber Selera membantah informasi di media sosial yang menyebutkan bahan baku pembuatan bakso yang diproduksinya berasal dari daging tikus.

General Manager Operational PT SPAA Mumu mengatakan pihaknya langsung menghubungi BPOM dan MUI untuk melakukan uji lab. Hasilnya adalah bakso tersebut bukan dari daging tikus dan mereka menjalankan produksi sesuai aturan.

Kasus tersebut sempat dilaporkan ke Polda Metro Jaya. Namun laporan tersebut dicabut karena pemilik akun Facebook kooperatif dengan meminta maaf kepada pihak perusahaan.

Dalam video tersebut, pengunggah meremas pentol bakso pada sebuah mangkok berwarna hijau. Ia menunjukkan sesuatu yang diduganya sebagai kaki tikus.

Polisi pun turun tangan dan melakukan tes sampel bakso di laboratorium yang hasilnya diumumkan di depan awak media, penjual bakso dan pengunggah video.

Kapolres Madiun AKBP Ruruh Wicaksono memastikan, pentol bakso tidak mengandung potongan kaki tikus. Bagian daging tersebut adalah organ dalam mulut sapi.

Pemilik usaha bakso, Sugeng mengaku merugi setelah diterpa isu tersebut. Bahkan ia hanya mengantongi omzet Rp 50.000 dari yang sebelumnya Rp 1,5 juta.

Sementara itu pengunggah video meminta maaf dan mengajak Sugeng untuk berdamai.

Dari hasil rekaman CCTV diketahui jika ada tikus yang masuk ke daalam dandang yang tak tertutup dengan baik. Polisi menduga tikus masuk secara tak sengaja..

Hasil lab sampel bakso, petugas menemukan bulu diduga bulu tikus dalam dandang.

Usai kejadian tersebut mencuat, pemilik rumah makan meminta maaf. Ia mengatakan, kejadian tersebut terjadi bukan karena kesengajaan pihak rumah makan.

"Saya minta maaf kepada masyarakat luas di Mamuju Tengah atas kejadian ini. Namun ini bukan kesengajaan tapi karena kelalaian, hingga tikus masuk ke dalam dandangan,” jelas pemilik warung.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Farida Farhan, Sukoco, Rindi Nuris Velarosdela, Muhlis Al Alawi, Junaedi | Editor : Reni Susanti, Erwin Hutapea, Irfan Maullana, Robertus Belarminus, Teuku Muhammad Valdy Arief)

https://regional.kompas.com/read/2022/05/14/071800378/tak-hanya-di-karawang-ini-5-isu-bakso-tikus-yang-viral-di-medsos-pedagang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke