Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Satu Korban Ambrolnya Perosotan Kenjeran Park Cacat Permanen | Penculik Anak di Bogor Mengaku Eks Napi Teroris

KOMPAS.com - Sabrina, satu korban ambrolnya perosotan Kenjeran Park, Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu (7/5/2022), mengalami cacat permanen.

Ayah korban, Abil Malik Syadili, mengaku mendapat kabar itu pada Rabu (11/5/2022) pagi.

Selain Sabrina, dua anak Abil juga menjadi korban ambrolnya perosotan Kenjeran Park.

Berita lainnya, tersangka penculik 10 anak di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dan sekitarnya mengaku kepada polisi sebagai mantan narapidana (napi) terorisme.

Pelaku, ARA (27), juga mengaku pernah dua kali dipenjara terkait kasus terorisme.

Terkait dengan pernyataan ARA soal terorisme, Kepolisian Resor (Polres) Bogor bakal melibatkan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri.

Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Jumat (13/5/2022).

Tiga anak Abil Malik Syadili, yaitu Sabrina, Saadatul, dan Zain menjadi korban ambrolnya perosotan Kenjeran Park.

Dari ketiga bersaudara itu, Sabrina mengalami kondisi terberat. Dia mengalami cacat permanen akibat terjatuh dari perosotan setinggi kurang lebih 10 meter.

Abil mengatakan, dirinya belum mengabarkan kondisi tersebut kepada Sabrina.

"Sampai sekarang saya belum memberitahu kondisi tersebut kepada anak saya karena belum siap mental. Kalau dikasih tahu pasti menangis. Belum lagi lingkungan memengaruhinya,” ujarnya, Rabu.

Sabrina kini masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soetomo, Surabaya, bersama saudaranya, Saadatul, yang mengalami patah kaki kiri.

Adapun Zain, yang mengalami patah tangan, sudah diperbolehkan pulang.

Baca selengkapnya: Satu Korban Ambrolnya Perosotan Kenjeran Park Surabaya Cacat Permanen, 2 Saudaranya Patah Tangan dan Kaki

Penculik 10 anak di Kabupaten Bogor, ARA, ditangkap. Berdasarkan keterangannya kepada polisi, ARA mengaku sempat menjadi napi teroris.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Bogor AKBP Iman Imanuddin menjelaskan, polisi kini tengah mendalami pernyataan tersebut.

Maka dari itu, Polres akan melibatkan Densus 88.

"Kami akan bekerja sama dengan Densus 88 untuk melakukan pendalaman dan pengembangan kasus penculikan ini," ucapnya, Kamis (12/5/2022).

Iman menuturkan, tersangka juga mengaku pernah dua kali masuk bui terkait kasus tindak terorisme. ARA juga mengaku pernah ikut pelatihan teroris di Poso selama tujuh bulan.

Baca selengkapnya: Penculik 10 Anak di Jabodetabek Mengaku Mantan Napi Terorisme

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah terpeleset saat melintasi sungai menuju Dusun Pemoles, Desa Batujangkih, Lombok Tengah, NTB.

Kejadian tersebut terekam dalam video. Video itu lantas viral di media sosial.

Pria yang kerap disapa Zul ini menjelaskan, peristiwa itu terjadi saat ia hendak mengunjungi Dusun Pemoles, Senin (9/5/2022).

Zul menerangkan, dirinya terjatuh karena licinnya tanah yang dipijaknya saat melompat.

"Biasa kan jalannya licin, jadi biasa aja," ungkapnya, Kamis.

Baca selengkapnya: Viral Video Gubernur NTB Jatuh Terguling Saat Melompat di Sungai

Tembok Keraton Kartasura di Kecamatan Kartasura, Jawa Tengah, dirobohkan. Kejadian ini sempat menjadi perbincangan.

Terkait peristiwa itu, pemilik lahan, Buharudin, bersikukuh tidak melakukan pelanggaran terhadap kerusakan tembok.

Tim Kuasa Hukum Baharudin, Bambang Ary Wibowo, menerangkan, saat kliennya membersihkan area itu, kliennya idak mengetahui bahwa tembok tersebut berstatus obyek diduga cagar budaya (ODCB).

"Klien kami dan masyarakat tidak mengetahui, dikarenakan tidak adanya papan pengumuman yang menjelaskan sebagai benda atau bangunan cagar budaya. Tidak pernah ada sosialisasi terkait cagar budaya sama sekali dari pemerintah kabupaten. Selain itu lebar tembok masuk ke dalam batas tanah yang klien kami beli berdasarkan patok yang ada," jelasnya, Kamis.

Bambang juga menyampaikan, Baharudin membeli tanah tersebut secara sah.

Baca selengkapnya: Kronologi Perusakan Benteng Keraton Kartasura Versi Pemilik Lahan: Mengaku Tak Bersalah, Proses Roboh Mudah

Penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan kini tengah merebak di sejumlah daerah. Kasus PMK mulai dilaporkan pada Mei 2022 di Jawa Timur dan Aceh.

Terkait dengan PMK, Pemerintah Kabupaten Pacitan dalam website-nya mengungkapkan bahwa PMK merupakan penyakit hewan yang bersifat akut.

Penyakit ini menyerang hewan berkuku genap, termasuk sapi, kerbau, kambing, dan domba yang biasanya diternakkan oleh masyarakat.

Jika terserang PMK, hewan akan mengalami gejala seperti demam tinggi, hipersalivasi, lepuh pada lidah dan mulut, pincang, dan diakhiri dengan lepasnya kuku yang menyebabkan hewan susah berdiri.

Dikutip dari laman Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur, Pakar Kesehatan Masyarakat Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya, Prof. Mustofa Helmi, memaparkan bahwa meskipun tingkat penularan PKM ke sesama hewan mencapai 100 persen, tetapi untuk tingkat penularan pada manusia sangatlah rendah.

Baca selengkapnya: Apa Itu Penyakit Mulut dan Kuku Hewan? Apakah Bisa Menular ke Manusia?

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Lombok Tengah, Idham Khalid; Kontributor Kota Solo, Fristain Intan Sulistyowati | Editor: David Oliver Purba, Khairina, Andi Hartik, Ardi Priyatno Utomo, Puspasari Setyaningrum)

https://regional.kompas.com/read/2022/05/14/061500678/-populer-nusantara-satu-korban-ambrolnya-perosotan-kenjeran-park-cacat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke