Salin Artikel

Kunjungi Lokasi Kebakaran Pasar Wosi, Bupati Manokwari Janji Bangun Pasar Permanen Tahun 2024

Dalam kunjungan kedua itu, Bupati Hermus meminta pedagang membongkar bangunan liar di luar bangunan pemerintah.

Bupati sebelumnya mengunjungi Pasar Wosi, Selasa (10/5/2022) atau sehari setelah peristiwa kebakaran.

"Kita berikan waktu satu minggu, pedagang yang membangun bangunan di luar bangunan pemerintah segera membongkar," kata Hermus Indou, Jumat.

Bupati kemudian mengelilingi seluruh bangunan pasar dengan didampingi Asisten I, Kepala BPBD dan Sekertaris Dinas Perindakop serta para ajudan. 

"Seluruh bangunan liar kita akan tertibkan kemudian kita akan siapkan los darurat untuk mereka (pedagang) akan kembali," katanya.

Menurut bupati, pedagang diharapkan memahami perihal penertiban tersebut.

"Ketika kita menata pasar tidak hanya pedagang tetapi juga dinikmati oleh seluruh masyarakat Manokwari," ucapnya.

Bangun pasar permanen

Bupati berjanji akan membangun pasar permanen yang rencananya dibangun tahun 2024.

"Kita bangun pasar darurat sambil menunggu kita akan bangun pasar permanen di tahun 2024," tuturnya.


Sekertaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Manokwari, Herman Y Rona mengatakan, seluruh pedagang yang sudah didata berjumlah seribu lebih

"Data yang sudah ada seluruh pedagang berjumlah 1.038 pedagang, mereka merupakan pedagang yang berada di los satu sampai los enam," ucapnya.

Anggota DPR Papua Barat, Mugiyono mengatakan setelah mendengar aspirasi, para pedang meminta agar dalam pembangunan pasar darurat nanti, pembagian lapak sesuai dengan data para korban.

"Kemarin kita lakukan pertemuan dengan pedagang, mereka berharap dalam pembagian lapak nanti sesuai dengan data, atau setidaknya diberikan tanggung jawab kepada asosiasi pedagang untuk mengatur pembagian" ucapnya.

Dia menyebutkan, kehawatiran pedagang ini berasalan, karena pernah terjadi pembagian yang tidak sesuai

"Pada peristiwa-sebelumnya, ada pedagang yang benar-benar jadi korban saat pembagian tidak dapat, tapi ada pedagang yang baru kemudian dia mendapat lapak," ucapnya

Dalam pertemuan dengan pedagang korban kebakaran, terdapat 8 poin kesepakatan yaitu lokasi kebakaran tidak perlu ditimbun, kedua lokasi tidak boleh digusur.

Kemudian, mereka berharap kembali ke tempat masing-masing setelah dibangun pasar Darurat.

Lalu, pedagang minta pembagian tempat tidak boleh diatur oleh pemerintah.

Selanjutnya, pedagang harus mendapat respons cepat dari pemerintah, selanjutnya pemerintah diminta menyediakan penerangan di setiap los.

Terakhir, Bupati diminta menunjuk satu SKPD sebagai kordinator.

"Nah di poin kedelapan ini anggapan mereka jika Satu SKPD yang jadi kordinator artinya mereka fokus pada satu saja, jangan sampai tiba-tiba ada SKPD ini datang mendata, lalu SKPD lain dan seterusnya sehingga mereka bingung" ucapnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/05/13/113926578/kunjungi-lokasi-kebakaran-pasar-wosi-bupati-manokwari-janji-bangun-pasar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke