Salin Artikel

Profil Kota Bandar Lampung

KOMPAS.com - Kota Bandar Lampung merupakan ibu kota Provinsi Lampung. Kota ini merupakan kota besar di luar Pulau Jawa.

Kota Bandar Lampung merupakan pintu gerbang Pulau Sumatera, karena letaknya menjadi penghubung antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera.

Jarak tempuh Kota Bandar Lampung dengan Pelabuhan Bakauheni sekitar 85,2 km dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam melalui Tol Bakauheni-Terbanggi Besar/Tol Kayu Agung-Bakauheni.

Sejarah Singkat Kota Bandar Lampung

Zaman Pra Kemerdekaan

Pada zaman Hindia Belanda, Kota Bandar Lampung termasuk wilayah Onder Afdeling Telokbetong yang dibentuk berdasarkan Staatbalat 1912 Nomor 462. Wilayah ini terdiri dari ibu kota Telokbetong dan daerah-daerah di sekitarnya.

Sebelum tahun 1912, ibu kota Telokbetong terdiri dari Tanjungkarang yang terletak 5 km di sebelah utara Kota Telokbetong.

Zaman Kemerdekaan

Pada zaman Kemerdekaan Republik Indonesia, Kota Tanjungkarang dan Kota Telokbetong merupakan bagian dari Kabupaten Lampung Selatan.

Setelah diterbitkan Undang-undang Nomor 22 tahun 1948, Kota Tanjungkarang dan Kota Telokbetong terpisah dari Kabupaten Lampung Selatan. Sejak saat ini, istilah penyebutan kedua kota itu adalah Kota Tanjungkarang-Telukbetung.

Pada tahun 1965, Keresidenan Lampung dinaikkan statusnya menjadi Provinsi Lampung berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1965. Pada saat ini..

Kota Tanjungkarang-Telukbetung menjadi Kotamadya Daerah Tingkatt II Tanjungkarang-Telukbetung dan sekaligus menjadi ibu kota Provinsi Lampung.

Daerah Tingkat II Bandar Lampung

Melalui Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1983, Kotamadya Daerah Tingkat II Tanjungkarang-Telukbetung berubah menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Bandar Lampung (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 30, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3254).

Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 tahun 1998 tentang perubahan tata naskah dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II se-Indonesia.

Keputusan ini lalu ditindaklanjuti melalui Keputusan Wali Kota Bandar Lampung Nomor 17 tahun 1999 terjadi perubahan penyebutan nama dari Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandar Lampung menjadi Pemerintah Kota Bandar Lampung yang digunakan hingga saat ini.

Hari Jadi Kota Bandar Lampung

Berdasarkan catatan sejarah hasil laporan dari Residen Banten William Craft kepada Gubernur jenderal Cornelis dengan dasar keterangan Pangeran Aria Dipati Ningrat yang disampikan pada 17 Juni 1682, dan hasil simposium Hari Jadi Kota Tanjungkarang-Telukbetung pada

18 November 1982, serta Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 1983 tanggal 26 Februari 1983 ditetapkan Hari Jadi Kota Bandar Lampung adalah
17 Juni 1682.

Kondisi Geografi Kota Bandar Lampung

Luas Kota Bandar Lampung sekitar 197,22 km persegi. Kota Bandar Lampung merupakan kategori kota metropolitan.

Secara astronomi Kota Bandar Lampung berada antara 50 derajat 20 derajat - 50 derajat 30 derajat LS dan 105 derajat 28 derajat -105 derajat 37' BT.

Kota Bandar Lampung terdiri dari 20 kecamatan.

Kota Bandar Lampung terletak di wilayah strstegis sebagai daerah trasit perekonomian antar pulau Sumatera dan pulau Jawa

sehingga menjadi kota yang menguntungkan untuk perdagangan, industri, dan pariwisata.

Kondisi Demografi Kota Bandar Lampung

Kota Bandar Lampung memiliki luas 197,22 km dengan jumlah penduduk hingga Januari 2021 sebanyak 1.185.743 jiwa.

Penduduk laki-laki sebanyak 607.964 atau 51 persen dan penduduk perempuan sebanyak 583.658 atau 49 persen.

Laju pertumbuhan penduduk di Kota Bandar Lampung menurut data BPS pada 2015-2020 adalah 1,77.

Dengan jumlah penduduk tersebut, Kota Bandar Lampung termasuk kota padat kedua di Sumatera.

Budaya Kota Bandar Lampung

Kota Bandar Lampung memiliki kekayaan budaya dari tari hingga kain tradisional. Kekayaan budaya ini menjadi satu kesatuan dengan Provinsi Lampung.

Kekayaan budaya tari-tarian, yaitu Tari Melinting, Tari Bedana, Tari Piring 12, Tari Cangget dan Tari Topeng.

Kekayaan budaya lainnya berupa kain Tenun Tapis merupakan jenis kerajinan masyarakat Lampung.

Makanan tradisional berupa seruit, keripik, gulai taboh, dan gulai balak.

Upacara adat berupa sistem perkawinan dalam bentuk sederhana dan bentuk mewah. Upacara adat perkawinan dalam bentuk sederhana seperti upacara Tar Manem, Tar Selep atau Cakak Manuk, Tar Padang. Upacara adat perkawinan mewah seperti bumbang Aji dan Hibal Serbo.

Hubungan kekerabatan terdiri dari tiga kelompok kerabat (menyanak), yaitu kelompok wari, kelompok lembu kelana serta kelompok menulung kenubi, dan kelompok kerabat mewari.

Pemerintah Kota Bandar Lampung

Dalam sistem perkotaan nasional, Kota Bandar Lampung telah ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dengan fungsi utama sebagai pusat pemerintahan provinsi, pusat perdagangan dan jasa regional, pusat distribusi dan koneksi, pusat pendukung jasa wisata, dan pusat pendidikan tinggi.

Kota Bandar Lampung dengan motto "Ragom Gawi". Arti secara harfiah ragom (khagom) berarti kompak, bersatu, bersama-sama sedangkan Gawi berarti kerja atau melaksanakan tugas pengabdian.

Kota Bandar Lampung dipimpin Wali Kota Eva Dwiana dan Deddy Amarullah. Mereka memimpin Kota Bandar Lampung untuk masa jabatan 2021-2024.

Potensi Kota Bandar Lampung

Kota Bandar Lampung memiliki potensi wisata yang beragam, diantaranya Puncak Sukadana Ham (pemandangan Kota Bandar Lampung), Taman Wisata Lembah Hijau (outbound), serta Pantai Tirtayasa. 

Potensi wisata lain berupa Kampung De Berow, Pantai Duta Wisata, Masjid Tua Al-Anwar, Pasar Tradisional Bambu Kuning, Munumen Krakatau dan sebagainya. Potensi wisata yang dimiliki Kota Bandar Lampung menumpuhkan industri perhotelan di kota ini.

Jenis hotel di Kota Bandar Lampung di dominasi hotel non bintang. Pada Februari 2020, jumlah hotel di Kota Bandar Lampung sebanyak 112 hotel dengan 21 hotel berbintang (19 persen) dan 91 hotel non bintang (81 persen).

Sumber:

bandarlampungkota.go.id
bandarlampungkota.bps.go.id
perpustakaanbpnbjabar.kemdikbud.go.id
yang lalu ditindaklanjuti dengan Keputusan

https://regional.kompas.com/read/2022/05/12/222242278/profil-kota-bandar-lampung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke