Salin Artikel

Menolak Ajakan Menikah, Perempuan di Padalarang Dibunuh secara Sadis, 2 Hari Sebelumnya Pelaku Ancam Korban

Ia ditemukan dengan luka di bagian perut dan leher pada pada Minggu (8/5/2022) sekitar pukul 10.00 WIB.

Saat ditemukan, Wiwin masih bernapas tergeletak di jalan kecil depan rumahnya.

Ibu tunggal anak satu itu kemudian dilarikan ke RS, namun ia menghembuskan napas terakhir di perjalanan.

Tak menunggu lama. Polisi berhasil mengidentifikasi pelaku pembunuhan Wiwin. Ia adalah M, tetangga desa yang diketahui sempat menjalin hubungan asmara dengan korban.

Menolak dinikahi pelaku

Kapolres Cimahi AKBP Imron Ermawan mengatakan, motif pembunuhan tersebut diduga karena korban menolak ajakan menikah pelaku.

"Motif pelaku melakukan (pembunuhan) ini, patut diduga karena korban tidak mau diajak menikah sama pelaku," ungkap Imron saat ditemui di lokasi kejadian, Minggu (8/5/2022).

Pelaku yang kesal karena ditolak, berencana membunuh Wiwin.

Menurut Imron, Wiwin dan keluarga menolak lamaran M karena korban kerap mendapatkan perlakuan tak mengenakkan dari pelaku.

"Makanya korban tidak mau diajak menikah. Jadi karena hal tersebut, pelaku sudah merencanakan penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia," papar Imron.

Imron mengatakan M diketahui membawa senjata tajam berupa belati sebelum bertemu dengan korban.

"Pelaku kabur dengan membawa belati yang ada ditangannya. Saksi juga melihat bahwa pelaku kabur dengan membawa belati tersebut," katanya.

Saat itu M sempat menggedor dan mencongkel pintu rumah sambil membawa pisau.

"Dua hari lalu, dia (pelaku) masih keliling-keliling di sini dan ada ancaman-ancaman gitu (pembunuhan) dan ternyata sekarang terjadi juga," ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian, Minggu (8/5/2022).

Ia mengatakan, ancaman itu dilaporkan langsung oleh pihak keluarga kepadanya selaku RW setempat.

Lalu Agus melaporkan lagi ke anggota Babinkamtibmas.

"Saya sudah antisipasi, dengan cara lapor ke kadus, dan Babinkamtibmas. Dua hari itu saya juga pantau setiap malam dan aman-aman saja, tapi hari ini terjadi di rumah korban," kata Agus.

Kejadian itu sempat dilaporkan keluarga ke Polsek setempat. Namun, laporan diduga ditolak oleh petugas kepolisian karena dianggap kurang bukti.

Terkait penolakan laporan tersebut, Komisioner Kompolnas Poengky Indarti meminta Kapolres segera mengecek apakah ada dugaan penolakan laporan korban sebelum dibunuh oleh pelaku.

"Kapolres perlu mengecek apakah benar pernah ada penolakan laporan ya. Harus ditindaklanjuti dengan pemeriksaan jika benar ada penolakan laporan," kata Poengky saat dikonfirmasi, Rabu (11/5/2022).

Poengky menuturkan pihaknya juga menyesalkan jika terbukti adanya dugaan penolakan pelaporan yang dilakukan oleh oknum anggota polisi.

Padahal, saat itu korban tengah mengalami teror sebelum insiden pembunuhan.

"Kami sangat menyesalkan jika benar keluarga korban sebelumnya pernah melapor adanya dugaan kasus pengancaman ke Polsek, tetapi laporan tersebut ditolak karena dianggap tidak cukup bukti dan ternyata korban masih terus diteror hingga akhirnya meninggal dunia diduga dibunuh pelaku," ungkap dia.

Saat itu petugas mengarahkan agar kasus tersebut dibicarakan di tinggat desa karena pelaku adalah mantan pacarnya.

"Informasinya seperti itu. Piket SPK di sana menerima keluarga bersama pak RW. Terus diarahkan untuk dimusyawarahkan di tingkat desa dan RW karena (pelaku) itu mantan pacarnya," ungkap Kapolsek Padalarang, Kompol Darwan saat dikonfirmasi, Selasa (10/5/2022).

Darwan mengatakan polisi tidak tinggal diam. Setelah mendapat laporan terkait teror dari keluarga korban, Darwan mengerahkan personel untuk mencari pelaku.

"Tapi sejak ada laporan itu, kita juga sempat mencari, tapi orangnya gak ada. Karena pelaku tahu RW dan keluarga lapor ke Polsek, jadi dia langsung hilang. Lalu muncul lagi saat kejadian (pembunuhan) hari Minggu kemarin," tutur Darwan.

Hingga saat ini, terduga pelaku masih buron. Tim gabungan yang dibentuk Polres Cimahi dan Polsek Padalarang masih mengejar pelaku.

"Masih kita kejar. Tim gabungan dari Polres dan Polsek masih bekerja di lapangan," sebut Darwan.

Bagi Darwan, pengejaran terhadap pelaku ini merupakan hutang dari kepolisian terhadap keluarga korban.

"Kita berupaya sekuat tenaga, ini hutang kita kepada keluarga korban," pungkasnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Bagus Puji Panuntun | Editor : I Kadek Wira Aditya, Reni Susanti), Tribunnews.com

https://regional.kompas.com/read/2022/05/11/121700278/menolak-ajakan-menikah-perempuan-di-padalarang-dibunuh-secara-sadis-2-hari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke