Salin Artikel

Jalan-jalan Sambil Belajar Sejarah, Bersukaria Walk Tour Siap Temani Keliling Semarang

Di Kota Semarang, Bersukaria Walking Tour siap menemani para pehobi untuk mengelilingi sejumlah daerah di Kota Lumpia.

Tidak hanya jalan-jalan, namun peserta walking tour akan mendapatkan materi tentang seluk beluk sejarah suatu tempat melalui storryteller sebagai pemandu.

Sore itu, matahari tak menampakkan sinarnya. Namun dengan semangat, sekumpulan anak muda berpakaian rapi itu bersorak memulai perjalanan.

Mereka akan menapaki bangunan sejarah dari titik Oud En Nieuw Toko Oen Kota Lama Semarang hingga Masjid Layur.

Tidak ada syarat khusus untuk mengikuti perjalanan tur ini. Mereka hanya perlu mendaftar secara online melalui sosial media.

Muhammad Fadhillah, seorang mahasiswa Universitas Padjajaran (Unpad) yang menjadi storyteller tur rute Layur pada hari Minggu (24/4/2022).

Fadhil, sapaan akrabnya, mengaku bahwa Bersukaria merupakan salah satu terobosan unik untuk para pecinta sejarah. Tidak harus membaca buku, namun mereka bisa belajar sejarah sembari melihat nyata keadaan yang terjadi.

"Liburan tidak perlu jauh-jauh pergi untuk bisa merasakan hal spesial. Tapi dengan mengenal tempat-tempat di Semarang yang ternyata punya cerita hebat, itu yang jadi spesial," tutur Fadhil kepada Kompas.com, Minggu (24/4/2022) malam.

Mahasiswa jurusan Hubungan Internasional (HI) itu mengatakan, konsep tur yang diterapkan di Bersukaria dapat menjadi tempat belajar untuk berkomunikasi dan berjejaring dengan kawan-kawan baru.

Uniknya, Bersukaria memiliki beberapa program yang bervariasi seperti tur reguler dan spesial.

Untuk rute reguler, tur yang berdiri sejak 2016 itu memiliki beberapa rute seperti Bergota, C10, Kauman, Mataram, Kota Lama, Bodjongweg, Ampel, Simpang Lima, Candi Baru, hingga Kota Eropa.

Fadhil mengaku, dirinya baru bergabung di Bersukaria sejak pandemi 2020 lalu. Namun hingga saat ini, dirinya hampir mengikuti semua rute reguler.

"Dulu masih jadi peserta walking tour, tapi pengen nyoba jadi storyteller buat part time," ungkap Fadhil.

Di samping itu, Bersukaria menerapkan sistem "pay as you want" setelah melakukan walking tour. Artinya, tidak ada paksaan untuk peserta membayar nominal sekian. Hal tersebut lah yang menjadi kelebihan Bersukaria.

Hal tersebut dikatakan oleh Adrin, salah satu peserta reguler walking tour.

Menurut Ardin, dengan harga yang terjangkau itu, Bersukaria berhasil menyuguhkan fasilitas yang dapat mengambil hati para peserta.

"Tidak butuh mengeluarkan banyak uang, tapi kita jadi senang dan bahagia selama jalan-jalan," ujar Ardin.

Berawal dari kesenangannya untuk travelling, sejak 2020, Ardin selalu meluangkan waktu di weekend untuk mengikuti tur Bersukaria.

Diceritakannya, Ardin terkesan dengan seluruh kegiatan spesial walking tour.

"Kemarin ada ngabuburit vintage, angklung, wayang juga. Itu yang spesial, karena beda dari reguler walking tour. Tidak jalan-jalan, tapi kita praktik," pungkas dia.

https://regional.kompas.com/read/2022/04/26/074655178/jalan-jalan-sambil-belajar-sejarah-bersukaria-walk-tour-siap-temani

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke