Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Status Gunung Anak Krakatau Naik Jadi Siaga | Pemakaman Praka Dwi

KOMPAS.com - Gunung Anak Krakatau mengalami peningkatan aktivitas.

Maka, per hari Minggu (24/4/2022), status gunung yang berada di Selat Sunda ini naik menjadi Siaga (Level III).

Sebelumnya, Gunung Anak Krakatau berstatus Waspada (Level II).

Berita lainnya, Praka Marinir (Anumerta) Dwi Miftachul Achyar gugur usai diserang kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.

Pemakaman Praka Dwi berlangsung di Tempat Permakaman Umum (TPU) Kelurahan/Kecamatan Babat, Lamongan, Jawa Timur (Jatim), Minggu malam.

Prosesi pemakaman dilakukan secara militer sebagai penghormatan terhadap almarhum.

Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca pada Senin (25/4/2022).

Status Gunung Anak Krakatau ditingkatkan dari Waspada menjadi Siaga.

Terkait hal ini, masyarakat, pengunjung, wisatawan, dan pendaki tidak diperbolehkan mendekati gunung tersebut dalam radius 5 kilometer dari kawah aktif.

Hal ini disampaikan Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono dalam keterangan tertulisnya, Minggu.

Eko juga meminta agar masyarakat tenang dan bisa berkegiatan seperti biasa serta tidak termakan oleh isu.

"Masyarakat di wilayah pantai Provinsi Banten dan Lampung harap tenang dan jangan mempercayai isu-isu tentang erupsi gunung Krakatau yang akan menyebabkan tsunami," ujarnya.

Baca selengkapnya: Gunung Anak Krakatau Naik Status Jadi Siaga, Ini Imbauan bagi Warga

Praka Marinir (Anumerta) Dwi Miftachul Achyar yang gugur usai diserang KKB, dimakamkan di Lamongan.

Komandan Pasukan Marinir (Danpasmar) 2 Brigjen TNI (Mar) Suherlan mengatakan, Praka Dwi merupakan seorang yang berdedikasi dalam menjalankan tugas membela Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Almarhum adalah orang baik, orang yang penuh dedikasi kepada satuannya. Dan dia di akhir hayatnya gugur sebagai syuhada, untuk mempertahankan negara kita," ucapnya, Minggu.

Atas pengabdiannya, Dwi mendapat penghargaan berupa kenaikan pangkat satu tingkat, dari yang semula Prajurit Satu (Pratu) menjadi Prajurit Kepala (Praka).

Suherlan juga berpesan kepada keluarga Praka Dwi agar tabah dan ikhlas atas apa yang terjadi.

Baca selengkapnya: Komandan Pasukan Marinir: Praka Dwi Gugur untuk Mempertahankan Negara

Sepeda motor modifikasi milik Ahmad Ifnu Shobirin (18), yang mulanya hendak dijual, dibawa kabur oleh calon pembelinya.

Shobirin menceritakan, usai memasang iklan sepeda motornya di media sosial, ia dihubungi oleh calon pembeli.

Orang tersebut menginginkan pembelian motor dilakukan secara cash on delivery (COD) di Kota Surabaya. Padahal, Shobirin tinggal di Tuban, Jatim.

Ia pun akhirnya membawa sepeda motornya ke Surabaya, Sabtu (23/4/2022).

Saat bertemu Shobirin, calon pembeli itu mengaku akan melakukan test drive terhadap motor tersebut. Namun, ternyata, sepeda motor Honda GL itu dibawa kabur.

"Aku langsung gugup, panik, tak kejar orangnya itu tidak ngatasi. Terus malamnya langsung datang ke Polres, yang tak laporkan cuma yang bawa lari," ungkapnya, Minggu.

Baca selengkapnya: Curhat Shobirin, Datang dari Tuban ke Surabaya untuk Jual Motor, Kendaraan Dibawa Kabur Calon Pembeli Bermodus Test Drive

RP, pria yang mengancam akan mematahkan leher Wali Kota Medan Bobby Nasution, ditangkap polisi.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Medan Kota Kompol Rikki Ramadan menjelaskan, RP ditangkap di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Saat ini, pria berambut gondrong itu telah dibawa ke Mapolsek Medan Kota untuk diperiksa.

Rikki menuturkan, awalnya timnya memperoleh informasi bahwa RP berada di Takengon, Kabupaten Aceh Tengah.

Namun, belakangan diketahui bahwa RP sedang dalam perjalanan ke Kabupaten Langsa menuju ke Kabupaten Langkat.

"Setelah menerima laporan, langsung bergerak ke Takengon. Kemudian dibuntuti dan ditangkap di Langkat," terangnya, Senin.

Baca selengkapnya: Polisi Tangkap Pria yang Ancam Patahkan Leher Bobby Nasution

Tangan seorang bocah berusia 9 tahun di Kediri, Jatim, terluka parah gara-gara terkena ledakan petasan.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Ngadiluwih Ajun Komisaris Polisi Iwan Setyo Budi menjelaskan, insiden tersebut terjadi di Jalan Kromosari Desa Banjarejo, Kecamatan Ngadiluwih.

Iwan menerangkan, bocah itu terkena ledakan usai memungut petasan yang dikira gagal meledak.

Terkait peristiwa ini, polisi kini tengah menyelidiki siapa penyulut petasan hingga asal-usul petasan itu.

"Kasusnya masih penyelidikan. Ada beberapa orang yang kini dimintai keterangan di Polres,” bebernya

Baca selengkapnya: Tangan Bocah di Kediri Hancur Kena Ledakan Petasan yang Sempat Dikira Gagal Meledak

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Serang, Rasyid Ridho; Kontributor Gresik, Hamzah Arfah; Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim | Editor: Pythag Kurniati, David Oliver Purba)

https://regional.kompas.com/read/2022/04/26/061500778/-populer-nusantara-status-gunung-anak-krakatau-naik-jadi-siaga-pemakaman

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke