Salin Artikel

Sepekan 3 Kali Terendam Banjir 2 Meter, Warga Dayeuh Kolot Bandung Sebut Dirinya Seperti Kelinci Percobaan

BANDUNG, KOMPAS.com - Debit air Sungai Citarum yang kerap melebihi tanggul (watertop) ketika hujan deras, masih menjadi persoalan bagi warga Bojong Asih, Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. 

Belum lagi, tanggul Cipalasari yang masih rentan jebol lantaran belum menggunakan Tembok Penahan Tanah (TPT).

Reming (52), Ketua Rukun Warga (RW) 05 Kampung Bojong Asih mengatakan, kolam retensi yang sudah dibangun pemerintah belum bisa difungsikan maksimal.

"Karena sekarang itu besar pasak dari pada tiang, jadi besar air dari pada kapasitas kedua mesin kolam retensi. Apalagi tanggul yang masih pakai kayu dan karung berisi tanah," ujar Reming, ditemui Senin (25/4/2022).

Ia menyebut tiga Kecamatan yakni Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang seperti kelinci percobaan.

Pasalnya, fungsi dari kolam retensi, folder air, pompa air yang dibangun pemerintah sistemnya seperti sirkulasi akuarium.

"Sekarang fungsinya itu kaya sirkulasi akuarium aja lah. Dibuang ke Citarum, masuk lagi ke Citarum. Bukan dari lingkungan atau limbah rumah tangga, sekarang ini air dari Citarum masuk ke lingkungan, dibuang lagi ke Citarum. Terus aja kaya gitu," beber dia.

Akibatnya, ketika hujan deras turun, tiga kecamatan tersebut kerap banjir. Terutama wilayahnya di Kampung Bojong Asih, Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot.

"Saat ini saja, dalam sepekan kita udah 3 kali terdampak banjir. Ini di titik terendah 2 meter, dan ada yang sampai 50 cm. Secara keseluruhan Dayeuh Kolot mungkin 70 atau 80 persen terendam, dengan 14 RW," beber dia.

Tanggul tak dirawat

Tak hanya itu, ia juga menyoroti keadaan tanggul di bantaran Sungai Citarum yang melintasi wilayahnya.

Reming mengatakan, masih belum selesainya pembangunan tanggul dengan tembok membuat warga khawatir ini akan menjadi bom waktu.

"Tadi ada rembesan yang suatu saat itu bisa menjadi bom waktu. Apalagi debit air terus naik, naik ini nambah lagi wilayah yang akan terjadi tanggul yang rusak," tuturnya.

Ia khawatir, bocoran-bocoran air yang keluar dari pengerjaan tanggul yang belum selesai akan berdampak buruk bagi warganya.

"Ini kemarin di genangan hari ketiga kita laporkan, bahwa di lingkungan RW 05, RW 04 ini ada pekerjaan-pekerjaan dari pihak ketiga yang belum selesai. Masih ada bocoran-bocoran dari tanggul, bocoran-bocoran dari saluran yang menuju langsung ke citarum belum tertutup," tutur dia. 

Meski lelah, Reming tetap berharap Pemerintah Kabupaten Bandung (Pemkab) dan BBWS agar mempercepat proses penanganan banjir di wilayahnya.

Ia berharap Bupati Bandung berkoordinasi dengan BBWS ataupun pihak terkait lainnya untuk mengurangi tekanan genangan di wilayah ini. 

https://regional.kompas.com/read/2022/04/25/194511578/sepekan-3-kali-terendam-banjir-2-meter-warga-dayeuh-kolot-bandung-sebut

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke