Cerita Fahrulreza Selamat dari Robohnya Alfamart Gambut: Saya Video dan Foto supaya Ditemukan

KOMPA.com - Sejumlah korban reruntuhan Alfamart Gambut yang roboh di Kalimantan Selatan, telah berhasil dievakuasi dengan selamat oleh petugas gabungan.

Diketahui, Alfamart itu ambruk pada Senin (18/4/2022) sekitar pukul 16.45 WIT. Bangunan Alfamart yang roboh terdiri dari tiga lantai.

Akibat kejadian itu, dilaporkan korban meninggal sebanyak lima orang.

Salah satu korban selamat yakni Fahrulreza mengatakan, ia berhasil selamat setelah dievekausi petugas gabungan setelah empat jam terjepit puing gabungan.

Kata pria yang akrab disapa Reza ini, setelah bangunan Alfamart roboh, ia mendengar suara teriakan minta tolong, salah satunya seorang perempuan yang merupakan pegawai Alfamart.

Setelah itu, ia pun lalu berinisiatif merekam keadaannya di bawah reruntuhan sambil memegang tangan perempuan yang terjepit tak jauh darinya.

Kata Reza, hal itu ia lakukan agar dapat ditemukan tim penyelamat.

"Saya berusaha memvideo dan memfoto kami supaya lekas ditemukan dan kami berusaha bertahan semampu kami," ungkapnya.

Video terjebak di bawah reruntuhan viral

Video Reza saat terjebak di bawah reruntuhan bersama seorang pegawai perempuan Alfamart pun viral di media sosial.

Dalam video berdurasi 10 detik itu sempat terjadi percakapan antara Reza dan perempuan itu.

"Tanganku lepas nanti," ujar perempuan dalam kondisi terjepit.

Kemudian, untuk menenangkan perempuan itu, Reza memegang tangannya.

Dia lalu meminta tolong melalui video yang direkamnya.

"Tolongi nah, kami di tengah (tolong kami, kami di tengah)," kata Reza ketika itu.

Saat itu, Reza juga menginformasikan, perempuan itu sudah dalam kondisi lemas.

"Kasian nah binian, mamah dah inya (kasian ini perempuan sudah lemas) tolong kami," lanjut Reza merekam.

Setelah empat jam bertahan di bawah reruntuhan, Reza dan karyawan Alfamart tersebut berhasil diselamatkan tim evakuasi.

"Sekali lagi saya berterima kasih kepada semua tim evakuasi yang telah menyelamatkan kami dan juga orang-orang yang telah mendoakan kami," pungkasnya.

(Penulis : Kontributor Banjarmasin, Andi Muhammad Haswar | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief)