Salin Artikel

3 Komplotan Pencuri Besi dan Kabel di Areal Pertamina Hulu Rokan Ditangkap

PEKANBARU, KOMPAS.com - Tim Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau menangkap tiga orang pelaku pencurian dengan pemberatan (curat) di areal Pertamina Hulu Rokan (PHR) di Provinsi Riau.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Riau Kombes Sunarto mengatakan, ketiga pelaku merupakan komplotan curat yang sudah kerap mencuri di lokasi produksi minyak itu.

"Ketiga pelaku berinisial DF (38), SY (46) dan SE (38). Ketiganya warga Kabupaten Bengkalis, Riau," sebut Sunarto kepada wartawan dalam konferensi pers di Polda Riau didampingi Direktur Reserse Kriminal Umum, Kombes Teddy Ristiawan, Direktur Pam Obvit, Kombes Ahmad Mamora, dan Manager Security PT PHR, Zulkarnain Dani, Rabu (13/4/2022).

Para pelaku ditangkap di lokasi berbeda pada Senin (4/4/2022). Satu dari tiga pelaku, yakni SY terpaksa ditembak petugas karena mencoba melarikan diri.

Sunarto mengungkapkan bahwa pelaku SY sudah 12 kali mencuri di areal PHR.

"SY dan pelaku lainnya, mencuri kabel tiang listrik, besi pipa minyak, atap seng, triplek dan barang lainnya yang bisa mereka jual," kata Sunarto.

Sunarto menambahkan, pelaku SY juga merupakan pelaku curat yang diburu sejak 2019 lalu atau masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Pelaku saat itu mencuri di perusahaan yang masih dikelola oleh PT Chevron Pasific Indonesia (CPI).

"Pelaku SY saat itu mencuri besi pipa minyak bersama pelaku SE. Pelaku SE ini juga residivis kasus curat, yang baru keluar dari Lapas Bengkalis pada 2021 lalu," kata Sunarto.

Hasil dari kejahatan, sebut dia, digunakan pelaku untuk biaya hidup sehari-hari.

Sunarto mengatakan bahwa PHR merupakan areal objek vital yang mesti dijaga.

Karena, setiap kejadian tindak pidana, dampaknya kepada kerugian negara.

"Yang dicuri memang cuma kabel atau besi seharga Rp 2 juta, tapi dampaknya ke produksi pengolahan minyak mentah sangat terganggu hingga menimbulkan kerugian yang sangat besar, bisa mencapai miliaran karena biaya untuk perbaikannya," ujar Sunarto.

Karena itu, imbuh dia, Polda Riau berkomitmen memberantas pelaku kejahatan di wilayah kerja PHR yang memiliki luas 3.000 hektar.

Polda Riau melalui Direktorat Pengamanan Objek Vital (Dit Pam Obvit) menempatkan personel di areal perusahaan untuk mencegah terjadinya tindak kriminalitas.

"Kami melakukan langkah-langkah mencegah terjadinya tindak kejahatan. Salah satunya memantau lokasi yang rawan kejahatan," tambah Direktur Pam Obvit Polda Riau, Kombes Ahmad Mamora.

Sementara itu, Manager Security PT PHR, Zulkarnain Dani menyampaikan terima kasih kepada Polda Riau yang telah menangkap pelaku pencurian di areal PHR.

"Pertama, saya mengucapkan terima kasih kepada Polda Riau yang sudah menangkap tiga pelaku pencuri peralatan di wilayah kerja PHR," ucap Zulkarnain kepada wartawan.

Zulkarnain mengungkapkan, dampak dari pencurian besi pipa dan kabel di PHR, sangat berdampak pada produksi minyak mentah.

Menurutnya, pengambilan alat-alat itu dapat merusak produksi tiga sampai empat sumur minyak.

Sedangkan untuk perbaikannya lagi, kata Zulkarnain, butuh waktu beberapa hari.

"Satu sumur itu sehari sehari dapat 15 barel minyak. Kalau berapa liternya, sekitar 2.500 liter per hari. Nah, kalau misalnya perbaikan memakan waktu sepuluh hari, berapa banyak kerugian yang ditimbulkan dari pencurian kabel dan besi tersebut," ungkap Zulkarnain.

https://regional.kompas.com/read/2022/04/13/122433178/3-komplotan-pencuri-besi-dan-kabel-di-areal-pertamina-hulu-rokan-ditangkap

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke