Salin Artikel

Usaha Bougenville Impor, Warga Purworejo Ini Raup Omzet Jutaan Rupiah

Daya tarik tanaman ini ada di seludang bunga dengan corak warna cerah dan beragam. Tak ayal banyak masyarakat yang tertarik menanam dan membudidayakannya.

"Saya memang sengaja berburu bougenville impor sejak 2019 lalu. Sebagian saya sambung sendiri, selebihnya saya biarkan asli (original), saya buat tempat khusus di samping rumah dan di sini ada ratusan ID atau jenis," ucap F Daniel Raja Here, warga Dusun Sembuh, RT 02 RW 04, Desa Kebon Gunung, Kecamatan Loano, Purworejo pada Sabtu (9/4/2022).

Dijelaskan, awal-awal pandemi, banyak orang kebingungan menghadapi sosial distancing. Orang tidak bisa pergi ke mana-mana. Mereka yang mampu bertahan adalah para pemilik hobi, di luar rutinitas pekerjaan sehari-hari.

"Kebetulan saya memang senang bercocok tanam. Saya lihat peluang kembang kertas kok bagus, akhirnya saya coba, dan sampai sekarang saya masih tekuni," jelasnya.

Menurutnya, menanam bougenville tidak ada ruginya. Seperti tanaman pada umumnya, ketika belum laku tetap akan tumbuh dan membesar, sejauh itu harganya juga akan semakin tinggi. Belum lagi jika telaten untuk melakukan sambung pucuk.

"Modal satu pohon harga Rp 10 juta tetap akan untung, karena tanaman ini tumbuh terus, bercabang dan bisa dibiakkan dengan sangat mudah. Ya perawatannya mudah sekali, bisa dikatakan tingkat keberhasilannya 90 persen," ujarnya.

Sama-sama memelihara, sambung Daniel, lebih baik bibit-bibit berkualitas yang ditangkarkan. Tak heran , sebagian besar koleksinya adalah bunga impor dari luar negeri dengan harga jutaan rupiah per batang.

Sebagai lelaki pecinta bougenville, ia termasuk tekun dan rajin untuk urusan menangkarkan tanaman. Ia potong, kemudian disambung, tumbuh dan jadi uang.

"Beberapa jenis memang sudah banyak dipasaran, semua dengan sistem sambung pucuk (stek), meskipun sebagian sengaja dipertahankan original. Meskipun batangnya masih kecil, kami sudah punya ratusan jenis," ucapnya.

Beberapa jenis bougenville koleksi daniel di antaranya Citra India, Black Maria, (dua jenis ini termasuk jenis lama, red) kemudian yang termasuk masih tren atau baru di antaranya Citra Batik strip. "Saya juga punya Maharani, Sovia indiana dan banyak lagi," ucapnya.

Kendala nyaris tidak ada, bahkan musim penghujan, dimana bunga kertas yang tipis itu rentan rontok dihajar hujan, tetap bisa diantisipasi dengan murah. Cukup dengan memasang atap berbahan plastik.

Penjualan juga cukup lancar, selain pembelian langsung atau offline, ia juga memasarkan produknya melalui media online.

Untuk harga dibedakan menjadi dua jenis pangsa pasar. Harga ramah dompet untuk ibu-ibu untuk kisaran ratusan ribu. Sementara kalangan kolektor dan petani harganya bisa mencapai Rp 2.5 juta per batang.

"Datang langsung bisa, lewat Greenhouse Bogelo juga bisa. Penjualan sudah hampir seluruh Indonesia, terakhir kami kirim ke Bali, NTB, NTT, Lombok, Jakarta, Kuningan, Sidoarjo, Surabaya, kami akan antar dengan kemasan paket khusus agar tidak rusak sampai lokasi," katanya.

Ditambahkan, terkait omzet penjualan rata-rata antara Rp 3 juta - Rp 7 juta per minggu. Pembeli biasanya memborong beberapa ID, dengan harga beragam.

Konsumen biasanya beli yang murah seperti Black Maria, Ekor Musang Kuning, Pink, Merah dan beberapa jenis lainnya untuk pelengkap. Kemudian satu yang istimewa baginya.

Dicontohkan, Black Maria ukuran bibit dilepas di harga Rp 50.000 per batang, kalau sudah besar dan berbunga bisa mencapai Rp 250.000 - Rp 300.000 per batang. Jenis paling mahal saat ini yakni jenis Citra Batik Strip , harganya mencapai Rp 2.5 juta.

"Sudah genap tiga tahun saya mainan bougenville, memang harus tekun dan rajin promosi untuk pemasaran, pandemi pakai media sosial paling efektif, ikut group dan lain-lainnya," ujarnya

Salah satu Pembeli, Wahyu Setiyaningsih warga Purworejo mengungkapkan, ia tertarik bunga bougenville karena ragamnya yang banyak, bunganya juga cantik dan indah. Perawatannya juga relatif mudah, tidak mudah mati.

"Untuk koleksi pribadi, kalau bisa menangkarkan dan pembiakan seperti mas Daniel ya mungkin juga menjadi bisnis usaha, cowok saja bisa masa saya cewek kalah," tutupnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/04/09/215633678/usaha-bougenville-impor-warga-purworejo-ini-raup-omzet-jutaan-rupiah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke