Salin Artikel

Penipu Berkedok Cinta “Gentayangan” di Tinder, Ini Tips Menghindarinya

KOMPAS.com - Seorang perempuan di Kota Magelang, Jawa Tengah, menjadi korban penipuan yang dilakukan pacarnya.

Sebelumnya, keduanya berkenalan lewat aplikasi kencan, Tinder.

Namun, sebulan kemudian, si pria mulai meminjam uang kepada kekasihnya dengan berbagai alasan.

Pelaku juga sempat mengajak korban menikah dan berjanji akan melunasi utang-utangnya.

Di saat undangan dan suvenir pernikahan disiapkan, pelaku ternyata meninggalkan korban.

Akibat ulah pelaku, korban mengalami kerugian Rp 462 juta.

Terkait fenomena penipuan berkedok cinta yang berawal dari kenalan di Tinder, pengamat media sosial, Hariqo Wibawa Satria, menyampaikan pandangannya.

Hariqo mengatakan, ada beberapa hal yang harus dimengerti pengguna Tinder.

Yang pertama soal peraturan jangan mengirimkan uang kepada pengguna lain dan jangan memberikan informasi tentang keuangan.

“Tinder sudah membuat penekanan tentang dua hal itu,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (9/4/2022).

Kemudian, yang harus diperhatikan pengguna Tinder adalah jangan menuliskan detail diri secara gamblang, khususnya pekerjaan.

Jika menuliskan secara rinci, misalnya jabatan pekerjaan, dikhawatirkan akan menjadi celah bagi para penipu. Mereka akan bisa memprediksi besaran gaji calon korban.

“Kalau ingin menuliskan soal pekerjaan, tulis saja gambaran umumnya, contohnya bekerja di mana. Namun, ingat, jangan detail,” ucapnya.


CEO Komunikonten ini juga mengingatkan agar pengguna Tinder jangan mudah membagikan nomor WhatsApp saat berkenalan. Pasalnya, WhatsApp merupakan ranah personal.

Untuk berkirim pesan, pengguna bisa menggunakan aplikasi kencan.

Ketika sosok tersebut dirasa cocok dan sudah dipercaya, pengguna boleh memberikan nomor WhatsApp. Meski demikian, pengguna tetap harus berhati-hati.

Lalu, saat sepakat untuk bertemu, pengguna setidaknya bercerita kepada tiga orang yang dipercaya. Ini dilakukan sebagai rekam jejak.

Kemudian, saat bertemu, posisikan orang tersebut sebagai musuh.

“Posisikan dia sebagai musuh, bukan calon pasangan kita, dan tetap waspada,” ungkapnya.

Walau sudah bertemu, pengguna jangan langsung memberikan alamat rumah atau mengenalkan teman kencan tersebut kepada orangtua.

“Intinya harus behati-hati,” tuturnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/04/09/170000778/penipu-berkedok-cinta-gentayangan-di-tinder-ini-tips-menghindarinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke