Salin Artikel

Mengenal Daerah yang Menjadi Calon Provinsi Baru Papua Selatan

KOMPAS.com - Indonesia akan memiliki tiga provinsi baru, salah satunya Papua Selatan (Ha Anim). 

Calon provinsi baru Papua Selatan memiliki wilayah yang meliput Kabupaten Merauke, Kabupaten Mappi, Kabupaten Asmat, dan Kabupaten Boven Digoel.

Kelak, Merauke akan menjadi ibu kota Papua Selatan. Berikut profil singkat tentang wilayah di calon provinsi baru Papua Selatan.

Kabupaten Merauke merupakan wilayah terluas di Provinsi Papua. Luas wilayahnya adalah 45.071 km2 atau sebesar 11 persen dari wilayah Provinsi Papua.

Secara geografis, Kabupaten Merauke terletak pada 137 derajat - 141 derajat Bujur Timur dan 6 derajat 0 0'- 9 derajat 0 0' Lintang Selatan.

Batas Kabupaten Merauke adalah sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Boven Digoel dan Kabupaten Mappi, sebelah timur berbatasan dengan negara Papua New Guinea, sebelah selatan berbatasan dengan Laut Arafura, dan sebelah barat berbatasan dengan Laut Arafura.

Jumlah penduduk kabupaten yang terletak paling timur nusantara ini adalah 230.225 jiwa (Semester I 2021).

Kabupaten Merauke merupakan daerah penghasil tanaman padi terbesar di Provinsi Papua. Produksi padi tertinggi terletak di Distrik Tanah Miring, yaitu sebesar 56.444 ton.

Selain padi, sektor perikanan Kabupaten Merauke juga merupakan yang terbesar di Provinsi Papua.

Potensi ekonomi Kabupaten Merauke berupa industrialisasi perkebunan di pelosok-pelosok Kabupaten Merauke.

Kabupaten Mappi memiliki luas wilayah 28.518,63 km2. Secara geografis, letak Kabupaten Mappi berada pada 5 derajat 10'0" Lintang Utara - 7 derajat 30'0" Lintang Selatan dan 138 derajat 30'0" bujur Barat - 140 derajat 10'0" Bujur Timur.

Kabupaten Mappi berbatasan dengan Kabupaten Asmat di sebelah utara, Kabupaten Merauke di sebelah selatan, Kabupaten Asmat dan Laut Arafura di sebelah barat, dan Kabupaten Boven Digoel di sebelah timur.

Jumlah penduduk Kabupaten Mappi menurut Data Kependudukan Kabupaten 103.292 jiwa (2021).

Diperkirakan, Kabupaten Mappi memiliki potensi minyak bumi yang tersebar di Distrik Citak Matak dan bauksit di Distrik Obaa dan sekitarnya.

Sumber daya alam lainnya berupa hasil-hasil perkebunan yang potensinya masih dapat ditingkatkan, seperti kopi, karet, kelapa dan komoditi tanaman penduduk lainnya.

Komoditi perkebunan lainnya berupa jambu mete, kakao, cengkeh, dan kapuk.

Salah satu potensi ekonomi penduduk Kabupaten Mappi adalah mencari kayu gaharu sampai ke pedalaman hutan.

Kayu Gaharu yang terkenal berasal dari Distrik Assue. Kayu tersebut terkenal karena kualitasnya.

Kabupaten Asmat memiliki luas wilayah 23.746 km2 atau 7,44 persen Provinsi Papua.

Letak geografis Kabupaten Asmat berada pada 40-70 Lintang Selatan dan 13 70 - 14 00 Bujur Timur.

Kabupaten Asmat berbatasan dengan sejumlah wilayah dan laut.  Batasan di sebelah utara adalah Kabupaten Nduga dan Kabupaten Yahukimo.

Batas Kabupaten Asmat di sebelah selatan adalah Laut Arafura dan Kabupaten Mappi. Kemudian, batas wilayah di sebelah barat adalah Laut Arafuru dan Kabupaten Mimika.

Adapun, batas Kabupaten Asmat di sebelah timur adalah Kabupaten Boven Digoel dan Kabupaten Mappi.

Jumlah penduduk di Kabupaten Asmat menurut Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil berjumlah 144.764 jiwa (2019).

Nama wilayah yang telah populer sejak 1904 ini memiliki sumber daya alam berupa perikanan, baik dari darat maupun dari laut.

Potensi perikanan darat berasal dari sungai besar di wilayah ini. Sedangkan, perikanan laut berasal dari Laut Arafuru.

Potensi sumber daya alam lainnya berupa Taman Nasional Lorentz yang ditetapkan oleh UNESCO sebagai taman nasional terbesar di Asia Tenggara.

Potensi ekonomi Kabupaten Asmat salah satunya berasal dari sektor kehutanan. Sektor ini memiliki fungsi strategis karena memberikan sumbangan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Asmat.

Kabupaten Asmat yang di dominasi wilayah hutan memiliki hutan lindung dan hutan produksi. Produksi hasil hutan berupa kayu gergaji.

Luas wilayah Kabupaten Boven Digoel mencapai 27.108,29 km2.

Secara georafis, Kabupaten Boven Digoel terletak pada 4 derajat 98' - 7 derajat 10' Lintang Selatan dan 139 derajat 90'- 141 derajat Bujur Timur.

Kabupaten Boven Digoel berbatasan dengan sejumlah kabupaten dan negara tetangga. Batas di sebelah utara adalah  Kabupaten Pegunungan Bintang dan Kabupaten Yahukimo.

Batas wilayah di sebelah timur dengan negara Papua New Guinea (PNG), di sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Merauke, dan di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Mappi dan Kabupaten Asmat.

Jumlah penduduk Kabupaten Boven Digoel menurut data statistik sektoral sekitar 72.122 jiwa (2020).

Sumber daya alam Kabupaten Boven Digoel berupa pertanian (padi, jagung, kadang kedelai, ubi kayu, ubi jalar, dan buah-buahan), perkebunan (kelapa sawit, lada, karet), serta perikanan (memiliki banyak sungai untuk penangkapan ikan atau budidaya).

Potensi ekonomi berasal dari saktor kehutanan dengan komoditas unggulan berupa kayu bulat. Sektor kehutanan dapat meningkatkan pemasukan daerah.

Sumber:

www.papua.go.id, ejournal.unmus.ac.id, penghubung.papua.go.id, kemendesa.go.id, papua.bpk.go.id, www.bovendigoelkab.go.id, papua.bps.go.id, dan www.asmatkab.go.id

https://regional.kompas.com/read/2022/04/09/060000578/mengenal-daerah-yang-menjadi-calon-provinsi-baru-papua-selatan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke