Salin Artikel

Demo di Kantor Gubernur Jateng, Mahasiswa Tuntut Kartel Minyak Goreng Diusut

Mereka menuntut pemerintah agar mengusut tuntas kartel-kartel "mafia" minyak goreng yang memanfaatkan situasi di tengah kelangkaan dan tingginya harga minyak goreng.

Demonstran juga menolak keras rencana pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi Pertalite dan gas elpiji 3 kilogram.

Sebab, langkah pemerintah itu dinilai akan semakin membebani masyarakat terutama rakyat kecil.

Koordinator Aksi, Muhammad Mun’im, menegaskan wacana dan kebijakan pemerintah yang diselimuti paradoks telah menciderai kedaulatan rakyat demi kepentingan oligarki.

"Wacana dan kebijakan itu antara lain penundaan pemilu dan wacana 3 periode, kelangkaan minyak goreng, kenaikan tarif PPN dan wacana kenaikan BBM subsidi Pertalite dan gas LPG 3 kilogram," kata Mun'im dalam siaran pers, Jumat (8/4/2022).

Ia mejelaskan adanya kenaikan harga dalam segala aspek komoditas berbanding terbalik dengan kondisi ekonomi rakyat terutama rakyat kelas bawah.

Menurutnya, negara telah gagal dalam menjalankan tugas dan amanah UUD Negara Republik Indonesia 1945 serta tidak mampu melawan oligarki dan elit penguasa.


"Rakyat beserta kedaulatannya lagi-lagi dipermainkan serta dikerdilkan dan dijadikan kambing hitam untuk mewujudkan segala kepentingan dan kelanggengan kekuasaan oligarki di Indonesia," ucapnya.

Dalam tuntutannya, massa aksi juga mengutuk keras wacana penundaan Pemilu 2024 dan wacana tiga periode karena bertentangan dengan konstitusi dan mencederai demokrasi.

Mereka juga menuntut pemerintah untuk memberikan keadilan dalam harmonisasi peraturan perpajakan yang telah ditetapkan.

Serta menuntut pemerintah untuk segera menangani ketidakstabilan ekonomi yang berdampak pada ketidaksejahteraan masyarakat.

https://regional.kompas.com/read/2022/04/08/195855978/demo-di-kantor-gubernur-jateng-mahasiswa-tuntut-kartel-minyak-goreng-diusut

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke