Salin Artikel

Bentangkan Spanduk "Pak Jokowi, Tolong Turunkan Harga Minyak Goreng", Pria Ini Ditarik Aparat TNI

JAMBI, KOMPAS.com - Beredar video seorang pria berkacamata membentangkan kain berisi protes kenaikan harga minyak goreng saat Presiden Joko Widodo lewat di Pasar Jambi.

Namun pria itu ditarik oleh beberapa anggota TNI ke belakang kerumunan, Kamis (7/4/2022).

Pria itu bernama Usman. Ia merupakan Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Provinsi Jambi.

“Tadi pagi massa KAMI bergabung dengan mahasiswa yang melakukan aksi di dekat Pasar Angsoduo. Namun, massa gagal menemui Jokowi. Kemudian kami memutuskan untuk aksi Solo agar bisa lebih dekat dengan Jokowi supaya pesan kami tersampaikan,” ujar Usman.

Usman menyiapkan kain putih bertuliskan "Pak Jokowi, tolong turunkan harga minyak goreng".

Sekitar pukul 12.30 WIB, Usman menuju Pasar Bedug depan Minimarket Mandala. Di sana Jokowi memberikan BLT minyak goreng ke warga.

“Kami terhadang oleh Paspampres yang melakukan pengamanan. Kami tertahan di samping Bank Danamon,” beber dia.

Sekitar pukul 13.15 WIB Presiden Jokowi meninggalkan lokasi.

“Saya langsung mengibarkan kain putih yang telah kami siapkan. Belum lama dibentang, kain langsung direbut anggota TNI. Lalu sejumlah anggota TNI lainnya datang langsung menghadang saya, lalu beramai-ramai memegangi saya,” ucap dia.

Usman dibawa ke pinggir halaman Bank Danamon. Dia dipegangi beberapa anggota TNI sehingga tak bisa bergerak.

Ia baru dilepaskan ketika mobil yang dinaiki Jokowi meninggalkan. 

Usman mengatakan, anggota TNI itu tidak bicara apa pun. Langsung rebut kain, pegang lalu angkat Usman ke pinggir.

Ia mengungkapkan, sebagian besar anggota KAMI Provinsi Jambi adalah emak-amak yang merasa sangat terdampak oleh kenaikan harga minyak goreng.

“Selain ada juga yang ingin menyampaikan pendapat mengenai penolakan wacana 3 periode jabatan presiden, penundaan pemilu, kenaikan harga BBM, dan sebagainya,” katanya.

Demo Mahasiswa

Ketua Pengurus Wilayah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Dani menuturkan, semula mereka memulai aksi di Pasar Angso Duo.

“Namun massa Cipayung Plus tertahan barikade polisi di simpang Museum Perjuangan Rakyat Jambi," ucap dia. 

Setelah satu jam tertahan dan sempat terjadi dorong-dorongan dengan aparat, massa berhasil menembus barikade aparat kepolisian dan langsung menuju Pasar Angso Duo. 

Namun ternyata Jokowi sudah meninggalkan pasar tersebut. 

Massa kemudian berkumpul dan memutuskan akan kembali aksi di Bandara Sultan Thaha. Sesampainya di bandara, massa bertambah banyak. 

Saat mereka menuju ke dalam bandara untuk bertemu Jokowi, mereka mendapat tindakan represif dari aparat sehingga ada massa yang terluka dan sempat ada yang diamankan.

“Padahal massa Cipayung hanya melakukan orasi dan aksi damai namun direspons keras oleh aparat,” beber dia.

Dani mengatakan, massa aksi dipukul mundur oleh aparat sampai lapangan bekas MTQ depan Bandara Sultan Thaha.

Melihat ini, pihak Cipayung Plus kecewa karena presiden tidak mau bertemu dengan mereka guna mendengarkan aspirasi.

“Kecewa pula terhadap segala tindakan represif aparat dan tindakan menghalang-halangi mahasiswa yang ingin bertemu Presiden Jokowi . Kami tegaskan Cipayung Plus solid dalam mengawal 3 isu ini dan akan terus mengawal,” tutur dia. 

Dani mengatakan, ada tiga tuntutan yang mereka sampaikan. Pertama, tolak perpanjang masa jabatan presiden dan penundaan pemilu.

Kedua, Meminta stabilitas harga minyak goreng, dan bahan pokok lainnya.

Ketiga, Menolak kenaikan harga Pertamax dan menuntut ketersediaan BBM bersubsidi (pertalite).

https://regional.kompas.com/read/2022/04/07/185157078/bentangkan-spanduk-pak-jokowi-tolong-turunkan-harga-minyak-goreng-pria-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke