Salin Artikel

Cerita Pelarian 2 Anggota TPNPB-OPM hingga Kembali ke Pangkuan NKRI, Kondisinya Lemas dan Ketakutan

Dandim 1804/Kaimana Letkol Inf. Chairi Suhanda mengatakan, dari keterangan kepala Distrik Kambrauw, dua orang yang menyerahkan diri itu berasal dari kelompok yang ikut serta dalam pembentukan Batalyon Somb Winan.

Batalyon Somb Winan dibentuk di Kampung Wagura yang berada di perbatasan Kaimana dengan Teluk Bintuni pada Februari lalu.

"Mereka sudah takut, lemas, karena tidak makan. Dari situ mereka dibawa ke Kodim untuk diambil keterangan," ujar Chairi kepada Kompas.com saat dihubungi, Senin.

Saat pemeriksaan di Kodim, Chairi menuturkan, kedua anggota TPNPB-OPM itu menyampaikan ingin kembali ke kampungnya. 

Mereka beralasan tidak tahu apa yang diperbuat selama mengikuti kegiatan bersama anggota TPNPB-OPM lainnya. 

Chairi mengungkapkan, pihak Kodim kemudian memberi makanan dan pakaian yang layak kepada keduanya. 

"Sempat kita tanyakan apa kelanjutan mereka. Kedua simpatisan mengaku ingin kembali ke kampung bersama keluarganya. Setelah itu kita buat surat pernyataan untuk dikembalikan ke kepala distrik untuk ditindaklanjuti," katanya.

Chairi menyebutkan, dari hasil pemeriksaan terhadap keduanya terungkap dua nama berinisial M dan J yang diduga mengajak masyarakat untuk bergabung dengan kelompok yang dibentuk Batalyon Somb Winan. 

Ia menyebutkan, dari hasil identifikasi di foto terdapat sekitar 80 orang yang ikut dalam keanggotaan tersebut. 

"Kami berharap mereka bisa kembali ke kampung halaman masing-masing. Kita akan melaksanakan  kegiatan pembinaan teritorial seperti kegiatan komunikasi sosial kemasyarakatan," tegasnya.

Sebelumnya, dua simpatisan TPNPB-OPM tersebut menyerahkan diri ke Makoramil 1804-07/Kambrauw.

Penyerahan diri tersebut berawal dari kedua pelaku melarikan diri dari kelompok Jonair Waga bersama simpatisannya yang akan melakukan aksi di pertigaan masuk TPU kurang lebih 200 meter sebelah barat Yonif 764/IB.

Mereka melarikan diri dari kelompok karena takut dan merasa telantar, sehingga berniat kembali ke Kampung Rauna dengan berjalan kaki mengikuti pinggiran hutan sepanjang jalan menuju Kampung Tanggaromi dan tiba di salah satu rumah warga.

Selanjutnya mereka memutuskan bertemu dengan Barent Tumanat dan membawa kedua simpatisan tersebut ke Koramil 1804-07/Kambrauw guna menyerahkan diri.

Pada kesempatan tersebut, kedua simpatisan membuat surat pernyataan untuk kembali setia kepada NKRI dan tunduk kepada hukum yang berlaku di Indonesia.

https://regional.kompas.com/read/2022/04/04/140620078/cerita-pelarian-2-anggota-tpnpb-opm-hingga-kembali-ke-pangkuan-nkri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke