Salin Artikel

Anggota TNI dan Istrinya Dibunuh OTK di Yalimo, Anak Korban Dilukai, Pengamat: Pelaku Harus Diburu

KOMPAS.com - Kasus pembunuhan terhadap anggota TNI dan istrinya di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua, Kamis (31/3/2022), menjadi sorotan.

Menurut Wakil Kepala Penerangan Kodam (Wakapendam) XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan, korban dibunuh oleh orang tak dikenal (OTK).

Selain membunuh Sertu Eka Andrianto Hasugian (28) dan Sri Lestari Indah Putri (33), pelaku juga melukai anak korban yang masih berusia balita.

Terkait kejadian ini, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Aburachman telah memerintahkan Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih untuk mengejar pelaku penyerangan.

“Kejar pelaku penembakan sampai ditemukan dan dilakukan proses secara hukum,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis, dikutip dari Antara.

Pengamat intelijen dan keamanan, Stanislaus Riyanta, menuturkan, dirinya sepakat bahwa pelaku harus dikejar.

“Saya sepakat harus dikejar dan diburu. Pelaku harus mempertanggungjawabkannya,” ucapnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (3/4/2022).

Stanislaus menjelaskan, tindakan pelaku brutal, terutama dengan melukai anak-anak. Ia menyebutkan, perbuatan pelaku telah melanggar hak asasi manusia (HAM).

Direktur Eksekutif Pusat Studi Politik dan Kebijakan Strategis Indonesia ini menjelaskan, selain memburu, aparat keamanan juga harus mengungkap sosok-sosok di balik insiden tersebut.

“Aparat harus mengungkap ini kelompok mana, pimpinan siapa,” tuturnya.


Sistematis

Stanislaus memandang, pelaku penyerangan bertindak secara sistematis. Salah satu indikasinya yakni pelaku menggunakan senjata serbu yang mematikan.

Sebagai informasi, personel keamanan menemukan selongsong peluru di tempat kejadian perkara.

Selongsong itu diduga berasal dari senjata serbu AK-47 berkaliber 7,52 mm.

“Ini sudah direncanakan. Pelaku juga telah menghitung dampaknya,” ungkapnya.

Lalu, apa tujuan pelaku? Menurut Stanislaus, pelaku menggunakan teror untuk mencapai tujuan politik, yakni ingin berkuasa di Papua.

Di samping itu, pelaku ingin menunjukkan eksistensinya. Maka, pelaku menggunakan cara instan, yaitu dengan aksi kekerasan.

“Mereka (kelompok) kecil yang berbeda prinsip dengan pemerintah resmi. Mereka melakukan aksi dengan mengarah kepada kekerasan, melakukan aksi brutal supaya dilihat dunia luar,” sebutnya.

Stanislaus kembali menegaskan, atas tindakan pelaku yang menimbulkan korban jiwa dan menciptakan ketakutan di masyarakat, aparat keamanan harus bisa mengusut kasus ini dan menangkap pelaku.

“TNI Polri harus bisa memastikan keselamatan masyarakat dan menciptakan kekondusifan,” tandasnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/04/04/060600178/anggota-tni-dan-istrinya-dibunuh-otk-di-yalimo-anak-korban-dilukai-pengamat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke