Kapal yang membawa jenazah ABK itu telah tiba di Pelabuhan Tual pada Rabu (30/3/2022).
Polisi pun melakukan pemeriksaan terhadap nahkoda dan seluruh ABK.
“Iya kemarin (kapal) sudah datang ke sini sudah kita lakukan evakuasi (jenazah),” kata Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Tual, AKBP Dax Emanuelle Samson Manuputty kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Kamis (31/3/2022).
Penjelasan soal jenazah ABK
Dia membenarkan setelah dilakukan pengecekan dan pemeriksaan, ternyata betul ada jasad seorang ABK yang disimpan di kamar pendingin di atas kapal tersebut.
Samson tidak menyebutkan nama kapal dan juga identitas ABK yang meninggal dunia.
Meski begitu, dia mengaku, kapal pencari cumi yang menyimpan ABK-nya yang meninggal dunia itu bukanlah kapal asing. ABK yang meninggal juga bukan warga negara asing.
“Itu kapal lokal dan (ABK) yang meninggal juga orang lokal,” ujarnya.
Dia menuturkan dari hasil pemeriksaan, ABK tersebut ternyata meninggal dunia bukan karena dugaan pembunuhan tetapi karena sakit.
“Sudah dicek itu meninggalnya karena sakit, karena di situ ada obat-obatan juga yang selama ini dikonsumsi korban,” katanya.
Tujuan disimpan di kamar pendingin
Selain itu, kata Samson, dari hasil visum yang dilakukan terhadap jasad korban, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan terhadap korban.
“Hasil visum juga tidak ada tanda-tanda kekerasan dan yang lain-lain,” sebutnya.
Dia menambahkan pihak kapal sengaja menyimpan jasad ABK tersebut di kamar pendingin agar jenazah ABK tersebut tidak hancur.
“Kalau itu ya mungkin untuk mencegah agar jenazah tidak busuk, mungkin itu ya tapi mereka juga melaporkan kepada kita kemarin kita juga sudah cek dengan ASDP dan Reskrim juga sudah turun olah TKP tidak ada tanda kekerasan,” ungkapnya.
Menurut Samson, setelah proses pemeriksaan selesai dilakukan, jasad korban kemudian dimakamkan di Tual.
”Sudah dimakamkan di sini kemarin,” katanya.
https://regional.kompas.com/read/2022/03/31/155315278/mayat-abk-disimpan-di-kamar-pendingin-pada-kapal-pengangkut-cumi-ini