Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Pandangan Pengamat soal Video Pak Ribut | KKB Serang Pos Marinir di Nduga

KOMPAS.com - Ribut Santoso, seorang guru sekolah dasar (SD) di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menjadi perbincangan usai video-videonya mengajar siswa viral di media sosial.

Salah satu video yang mendapat banyak perhatian warganet adalah saat Ribut memberikan penjelasan soal kaum Sodom kepada murid-muridnya.

Video itu mendapat beragam reaksi dari berbagai kalangan.

Berita populer lainnya adalah seputar serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap Pos Satgas Mupe Yonif Marinir-3 di Distrik Kenyam, Nduga, Papua, Sabtu (26/3/2022) sore.

Akibat kejadian tersebut, sebanyak sepuluh personel TNI menjadi korban. Dua di antaranya meninggal dunia.

Serangan tersebut diduga dilakukan oleh KKB pimpinan Egianus Kagoya.

Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Minggu (27/3/2022).

Video Pak Ribut yang menjelaskan soal penyimpangan seksual kaum Sodom kepada murid-muridnya mendapat beragam reaksi dari netizen.

Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji memberikan pandangannya soal video Pak Ribut.

Menurutnya, apa yang dilakukan guru tersebut tidak ada masalah lantaran Pak Ribut menceritakan kisah sejarah.

"Jadi menurut saya, justru guru itu seperti yang dilakukan Pak Ribut ini," ujarnya, Sabtu (26/3/2022).

Ubaid mengatakan, apa yang dilakukan Ribut pantas diapresiasi.

"Cara pembelajarannya juga menarik, mengajak anak-anak untuk menyelesaikan beberapa soal latihan, kemudian menggunakan pendekatan dialog itu penting. Hari ini tidak semua guru melakukan pendekatan itu," ucapnya.

Baca selengkapnya: Guru Jelaskan Soal Penyimpangan Seks Kaum Sodom ke Murid, Pengamat: Justru Guru Itu seperti Pak Ribut

KKB pimpinan Egianus Kagoya diduga menjadi dalang di balik penyerangan Pos Satgas Mupe Yonif Marinir-3 di Distrik Kenyam, Nduga.

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Irjen Mathius D Fakhiri menjelaskan, dugaannya didasari karena kelompok tersebut mempunyai persenjataan lengkap.

"Kelompok Egianus merupakan KKB yang memiliki persenjataan paling banyak, salah satunya adalah granat hasil rampasan," ungkapnya, Sabtu.

Hal senada juga dikatakan Danrem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan.

"Belum dipastikan apa yang menyebabkan mereka diserang KKB yang diduga dipimpin Egianus Kogoya dan itu akan diselidiki," tuturnya.

Baca selengkapnya: KKB Serang Pos Marinir di Nduga, Komandan Pos Gugur, 2 Prajurit Kritis, 7 Terluka

Diduga karena rem blong, sebuah bus bernomor polisi K 1673 AL mengalami kecelakaan tunggal di jalur Tawangmangu-Sarangan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Peristiwa yang terjadi pada Sabtu pagi itu, sopir menghantamkan busnya ke tebing di sisi jalur tersebut.

Kepala Seksi Hubungan Masyrakat (Kasi Humas) Polres Magetan AKP Budi Kuncahyo menerangkan, kecelakaan itu bermula saat bus melintasi jalur turunan tajam.

Namun, sopir kesulitan mengendalikan bus yang tiba-tiba remnya tidak berfungsi.

“Kejadiannya tadi pagi pukul 07:00 WIB. Tiba tiba saja rem bus blong sehingga sopir memilih menabrak tebing di sisi kanan jalan,” jelasnya, Sabtu.

Baca selengkapnya: Rem Blong di Tikungan Tajam dan Turunan Curam Jalur Maut Sarangan, Sopir Pilih Hantam Tebing

Pasangan suami istri (pasutri), Aan Taufiqurrahman dan Ela Rosmalia, saling berhadapan dalam pemilihan kepala desa (pilkades) serentak pada Minggu (27/3/2022).

Pilkades diselenggarakan di Desa Kertaharja, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Hanya dua calon yang mengikuti Pilkades, yaitu pasutri tersebut.

Aan yang berstatus inkumben, menerangkan alasan dirinya dan istrinya maju dalam Pilkades.

Menurutnya, tidak ada warga yang mau mencalonkan diri sebagai kepala desa. Padahal di sisi lain, Aan berupaya menyukseskan Pilkades.

Di detik-detik akhir, Aan menawari istrinya, Ela Rosmalia, untuk maju sebagai calon kades.

Kepada istrinya, Aan menjelaskan bahwa ini semua untuk mendukung kesuksesan Pilkades.

"(Istri sempat) menolak," bebernya, Minggu.

Baca selengkapnya: Suami Istri Bertarung di Pilkades Ciamis, Kedua Calon Kades Tak Punya Tim Sukses dan Pergi Kampanye Bersama

Bayi yang ditemukan warga di dalam sumur di Dusun Bregoh, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Jember, Jawa Timur, ternyata dibuang oleh ibu kandungnya.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Jember AKP Komang Yogi Arya Wiguna menyampaikan, pelaku yang berinsiail FN (25) membuang bayinya lantaran sering dirundung.

FN di-bully lantaran anaknya tidak disusui menggunakan air susu ibu (ASI), melainkan memakai susu formula.

“Tersangka FN mengaku sering di-bully, dianggap wanita kurang sempurna karena bayinya tidak diberi ASI," jelas Komang, Minggu.

Terkait orang yang merundung pelaku, Komang menerangkan bahwa polisi masih menyelidikinya.

Baca selengkapnya: Alasan Ibu Kandung di Jember Buang Bayinya ke Sumur, Mengaku Sering Dibully

Sumber: Kompas.com (Penulis: Candra Setia Budi; Kontributor Magetan, Sukoco; Kontributor Pangandaran, Candra Nugraha; Kontributr Jember, Bagus Supriadi | Editor: Candra Setia Budi, Ardi Priyatno Utomo)

https://regional.kompas.com/read/2022/03/28/061200578/-populer-nusantara-pandangan-pengamat-soal-video-pak-ribut-kkb-serang-pos

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke