Salin Artikel

Jelang PTM 100 Persen di Sejumlah Daerah, Epidemiolog Ingatkan Potensi “Bom Waktu”

KOMPAS.com - Pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen bakal diterapkan di sejumlah daerah.

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Kota Surabaya, Jawa Timur, akan menggelar PTM 100 persen pada Senin (28/3/2022).

Salah satu alasan kedua daerah tersebut memberlakukan PTM 100 persen karena kasus Covid-19 di wilayahnya cenderung menurun.

Terkait kebijakan itu, epidemiolog Kamaluddin Latief memberikan pandangannya.

Kamal mengaku tak sepakat dengan diberlakukannya PTM 100 persen sebelum data Covid-19 benar-benar klir.

Ia mengatakan, kasus Covid-19 di daerah mengalami penurunan karena jumlah tes Covid-19 juga menurun.

“Sekarang kurva turun karena jumlah tes turun. Mungkin kita tidak lagi semasif dulu saat melakukan tes,” ujarnya.

Selain itu, Kamal juga menyoroti soal ditiadakannya tes PCR dan antigen bagi pelaku perjalanan.

Hal-hal tersebut, tutur Kamal, patut diwaspadai.

“Ini menyimpan potensi bom waktu,” ucapnya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (26/3/2022).


Beban psikologis

Peneliti senior ini menerangkan, jika terjadi lonjakan kasus, yang mana berdampak pada ditutupnya kembali PTM, hal ini akan menjadi beban psikologis bagi siswa.

"Jangan sampai dibuka terus ditutup lagi," ungkapnya.

Oleh karena itu, Kamal meminta pemerintah daerah (pemda) untuk mempunyai plan B bila kasus Covid-19 mengalami kenaikan lagi.

Selain itu, Kamal meminta agar pemda benar-benar melihat cakupan vaksinasi di wilayahnya.

Kamal juga mengingatkan supaya pihak-pihak yang terlibat dalam PTM 100 persen untuk menjaga protokol kesehatan semaksimal mungkin.

“Pasalnya komponen-komponen dalam PTM itu tak hanya peserta didik, tetapi ada juga guru, petugas sekolah, dan orangtua siswa,” tuturnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/03/26/180624078/jelang-ptm-100-persen-di-sejumlah-daerah-epidemiolog-ingatkan-potensi-bom

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke