Salin Artikel

Cerita Slamet, Kopassus Gadungan Asal Brebes yang Ditangkap, Calon Istri Mengaku Anak Angkat Danrem Madiun

Diduga ia melakukan penipuan dengan modus menjanjikan korbannya lolos menjadi anggota TNI.

Dari hasil pemeriksaan, Slamet mengaku pernah bekerja sebagai sekuriti di sebuah bank di Matraman, Jakarta.

Ia pun diamankan bersama SD, calon istrinya yang sedang hamil. SD adalah warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Saat dimintai keterangan, SD mengaku sebagai anak angkat dari Kolonel Infanteri Waris Nugroho, Danrem Madiun.

Namun saat dikonfirmasi melalui ponsel, Danrem Madiun mengaku tak mengenal SD.

Terbongkar saat hendak izin menikah

Kasus tersebut terungkap saat Babinsa setempat menerima laporan dari kepala dusun yang mengatakan ada anggota TNI yang berpangkat Letnan Dua (Letda) Infanteri yang hendak melangsukan pernikahan.

Letda Infanteri tersebut meminta izin untuk melangsukan pernikahan secara militer di sebuh hotel di Brebes.

Mendapat laporan dari kepala dusun, Babinsa dan anggota unit intel Kodim Brebs wilayah Songgom langsung melakukan penyelidikan awal.

Menurut Komandan Komando Rayon Militer (Danramil) Songgom Kapten Infanteri Sutarno, anggotanya menemukan kejanggalan di surat undangan pernikahan.

Salah satunya adalah mencantumkan kehadiran Panglima TNI beserta para pejabat lainnya. Yang bersangkutan dan calon istrinya kemudian di interogasi.

"Kemudian, akhirnya SIS bersama calon istrinya yang sedang hamil, SD, warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat, dibawa ke Kodim untuk dilakukan pendalaman. Dari penyelidikan awal, sesuai KTP bahwa TNI gadungan ini merupakan warga Desa Songgom Lor, Brebes," kata Sutarno.

Mengaku ajudan Panglima TNI

Sementara itu Pasi Intel Kodim 0713 Kapten Infanteri Suyatno mengatakan, saat diinterogasi, pria tersebut tidak dapat menunjukan identitas sebagai anggota TNI.

Saat pembuatan berita acara pemeriksaan (BAP), yang bersangkutan akhirnya mengaku dirinya adalah tentara gadungan.

Kepada korbannya, Slamet mengatakan jika ia adalah ajudan Panglima TNI agar mudah melakukan penipuan.

Selain itu saat BAP, petugas meminta keterangan seorang pria berinsial DS yang mengaku sebagai guru spiritual Slamet.

“SIS akhirnya mengakui bahwa ia tentara gadungan yang berdinas di Mabes TNI sebagai ajudan Panglima TNI untuk mempermudah aksi penipuan dalam hal werving (rekrutmen TNI),” kata Suyatno dalam keterangannya, Selasa.

Ia juga membenarkan telah konfirmasi ke Danrem Madiun, karena calon istri Slamet mengaku sebagai anaka angkat Kolonel Infanteri Waris Nuhgroho.

“SIS bersama SD (calon istri SIS) dan DS diserahkan ke Subdenpom IV/Brebes untuk ditindaklanjuti,” kata dia.

Baju seragam beli di Pasar Senin

Dari tangan Slamet, petugas mengamankan beberapa barang bukti antara lain pakaian dinas TNI, foto Danrem Madidn, KTP TNI Palsu yang dibuat di Jakarta dengan NIK dari kecamatan Songgom, Brebes.

Di KTP tercantum pekerjaan Slamet adalah pekerja swasta.

Selain itu petugas mengamankan daftar normatif siswa calon Bintara (Caba) PK palsu yang dibuat sindikat yang bersangkutan serta sejumlah barang bukti lainnya.

"Petugas juga melakukan pengecekan terhadap ponsel SIS untuk mencari informasi terkait jaringan sindikatnya itu," ungkap dia.

Setelah dilakukan BAP di Subdenpom Brebes, Slamet dan kawan-kawan akhirnya dilimpahkan ke Satreskrim Polres Brebes dengan laporan penipuan. Salah satu korban Slamet adalah N.

"Korbannya yaitu anggota Yonif 407/PK dengan kerugian uang Rp 155 juta. SIS menjanjikan anak dari N, lulus Caba PK tahun ini," pungkas dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Tresno Setiadi | Editor : Robertus Belarminus)

https://regional.kompas.com/read/2022/03/25/153000278/cerita-slamet-kopassus-gadungan-asal-brebes-yang-ditangkap-calon-istri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke