Salin Artikel

Polisi Datangi Rumah Warga Semarang yang Plester Mulut Anjing hingga Mati

Sebelumnya, seorang warga Kota Semarang dilaporkan Animal Hope Shalter karena kedapatan menyiksa beberapa anjing peliharaannya dengan cara melakban mulut.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Semarang AKBP Donny Lumbantoruan mengatakan, sudah melihat lokasi yang diduga sebagai tempat penyiksaan anjing.

"Kita sudah lihat lokasi untuk kepentingan klarifikasi," jelasnya saat dikonfirmasi KOMPAS.com, Jumat (25/3/2022).

Donny bakal memanggil terlapor untuk dimintai keterangan soal kasus tersebut. Saat ini, pihaknya sudah mengantongi klarifikasi awal dari terlapor.

Sampai saat ini terlapor yang berinisial HS masih menjadi saksi.

Sebelumnya, Komunitas pecinta anjing Animals Hope Shelter melaporkan HS, pemilik anjing yang ketahuan melakban mulut anjing peliharaannya di Semarang.

Ketua Animal Hope Shelter, Christian Josua Pale mengatakan, dari enamp anjing yang dipelihara terlapor, lima di antaranya mati.

"Kemarin sudah kita laporkan ke polisi dan langsung ditindak," jelasnya saat dikonfirmasi beberapa waktu yang lalu.

Awal pengungkapan kasus tersebut, dia mendapatkan laporan dari saudara terlapor soal penganiayaan yang dilakukan oleh terlapor.

"Jadi yang rekam video itu malah kakak terlapor. Setelah itu dikirim ke saudaranya dan saudaranya itu mengirim ke saya," ujarnya.


Sebelum melaporkan ke polisi, Animal Hope Shelter dan pihak keluarga terlapor sudah berupaya untuk melakukan mediasi, namun tak ada hasil.

"Terlapor malah menantang," paparnya.

Berdasarkan informasi yang dia kumpulkan, terlapor tak hanya melakukan kekerasan kepada hewan peliharaan namun juga kepada orangtua terlapor.

"Setelah kita selidiki ternyata terlapor juga pernah melakukan kekerasan kepada ibu dan bapak korban yang sudah tua. Untuk itu saya minta polisi tes kejiwaan terlapor,"ujarnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/03/25/133420378/polisi-datangi-rumah-warga-semarang-yang-plester-mulut-anjing-hingga-mati

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke